Bisnis.com, JAKARTA - Tim Harga Minyak Indonesia Kementerian ESDM mencatat harga minyak mentah pada Maret 2015 mencapai US$53,66 per barel atau turun US$0,66 dibandingkan dengan Februari 2015 yang US$54,32.
Penurunan "Indonesia crude price" (ICP) tersebut, menurut siaran pers Kementerian ESDM di Jakarta, Senin (6/4/2015), dikarenakan antara lain kekhawatiran kelebihan pasokan minyak mentah menyusul pernyataan sejumlah pejabat perminyakan negara produsen Timur Tengah.
Menteri Perminyakan Arab Saudi menyatakan, tidak akan memangkas produksi, Raja Arab Saudi menyatakan akan tetap melakukan eksporasi migas walaupun terjadi penurunan harga, dan Menteri Perminyakan Kuwait menyatakan OPEC tidak mempunyai pilihan selain mempertahankan produksinya untuk mempertahankan pangsa pasar.
Faktor penyebab penurunan harga lainnya adalah berdasarkan publikasi OPEC pada Maret 2015, proyeksi pasokan minyak mentah non-OPEC pada 2015 naik 0,07 juta barel per hari dari 57,09 juta barel per hari menjadi 57,16 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.
Selain itu, berdasarkan publikasi IEA (International Energy Agency) pada Maret 2015, pasokan minyak mentah non-OPEC pada Februari 2015 naik 0,27 juta barel per hari menjadi 57,31 juta barel per hari.
Berdasarkan laporan EIA (Energy Information Administration) AS, tingkat stok minyak mentah komersial dan "distillate fuel oil" AS selama Maret 2015 mengalami peningkatan dibandingkan Februari 2015.
Lebih lanjut, Tim Harga mengatakan, faktor penyebab penurunan harga lainnya adalah potensi tercapainya kesepakatan dalam negosiasi program nuklir Iran, sehingga sanksi negara Barat terhadap Iran dicabut dan Iran dapat menambah produksi satu juta barel per hari minyak mentah.
Terakhir, penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang lainnya.
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi pelemahan perekonomian Tiongkok.
Sementara, perkembangan harga minyak mentah utama pada Maret 2015 dibandingkan Februari 2015 adalah WTI (Nymex) turun US$2,87 per barel dari US$50,72 per barel menjadi US$47,85 per barel.
Lalu, Brent (ICE) turun US$1,86 per barel dari US$58,80 per barel menjadi US$56,94 per barel dan "basket" OPEC turun US$1,54 per barel dari US$54,06 per barel menjadi US$52,52 per barel.
Pada Februari 2015, harga ICP naik US$9,02 per barel menjadi US$54,32 dibandingkan dengan Januari yang US$45,3.
Sementara, harga ICP Januari anjlok US$14,26 per barel menjadi US$45,30 per barel dibandingkan dengan Desember 2014 yang US$59,56 per barel.