Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Klaim Produksi Migas Naik 7%

Rata-rata produksi minyak dan gas bumi PT Pertamina (Persero) meningkat 7% dalam delapan tahun terakhir.
Kilang minyak dan gas/Bisnis.com
Kilang minyak dan gas/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Rata-rata produksi minyak dan gas bumi PT Pertamina (Persero) diklaim meningkat 7% dalam delapan tahun terakhir.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan perseroan telah meningkatkan produksi migas rata-rata 7% dalam delapan tahun terakhir. Menurutnya, peningkatan tersebut merupakan hasil dari pengembangan dan pemanfaatan teknologi hulu yang tepat.

"Peningkatan tersebut terjadi di tengah penurunan produksi minyak nasional," katanya melalui pernyataan resmi yang disampaikan ketika membuka secara resmi acara Forum Sharing Teknologi Hulu di Bali, Senin (30/3/2015).

Hadir dalam acara tersebut di antaranya Dirjen Minyak dan Gas Bumi I.G.A. Puja Wiratmaja, Dirjen Energi Baru dan Terbarukan Rida Mulyana, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, dan Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam.

Dwi mengatakan harga minyak saat ini pada kisaran US$60 per barel dan terus berfluktuasi. Kondisi tersebut berimbas kepada Indonesia yang masih sangat bergantung kepada migas, inflasi, dan neraca keuangan negara akan sangat terpengaruh, terlebih dengan adanya pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

Apalagi, produksi minyak nasional menurun dan berbanding terbalik dengan lonjakan konsumsi BBM dalam negeri yang terus tumbuh. Pada 2030, permintaan energi bahkan diprediksi mencapai 16 Quad BTUs.

"Dengan tren industri migas di Indonesia, jika kita tidak melakukan sesuatu, bisa membawa kita kepada situasi krisis,” ujarnya.

Sebagai BUMN energi, tuturnya, Pertamina dapat melihat kondisi ini sebagai tantangan yang dapat dibalik menjadi suatu kesempatan untuk mewujudkan target ambisius untuk menjadikan Pertamina sebagai Perusahaan energi nasional kelas dunia.

Dalam konteks hulu, katanya, pengembangan dan pemanfaatan teknologi hulu merupakan kunci sukses bagi upaya menjaga pertumbuhan produksi dan penambahan cadangan migas yang sangat diperlukan untuk menjaga ketahanan dan kemandirian energi Indonesia.

“Saya melihat Pertamina ini penuh dengan sumber daya manusia potensial. Saya yakin persoalan ini pasti bisa kita hadapi bersama," tuturnya.

Salah satu kunci keberhasilan peningkatan produksi tersebut, terletak pada pemilihan teknologi yang selektif dan tepat sehingga diperoleh hasil produksi yang optimal. Apalagi, jelasnya, dalam setahun terakhir Pertamina telah diberikan kepercayaan penuh oleh pemerintah untuk mengelola blok-blok migas yang akan berakhir masa kontraknya, seperti Blok Siak dan Blok Mahakam.

"Ini tentu saja menjadi tantangan, seberapa besar kemampuan Pertamina untuk dapat menjaga atau bahkan meningkatkan produksi dari blok-blok migas yang diserahkan pengelolaannya kepada Pertamina," tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fauzul Muna
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper