Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bibit, Pupuk & Pestisida Melejit, Kesejahteraan Petani di Sulsel Terkikis

Tingkat kesejahteraan petani perdesaaan di wilayah Sulawesi Selatan pada awal tahun ini cenderung mengalami pelemahan seiring dengan meningkatnya ongkos pengadaan bibit serta pupuk dan pestisida.
Nilai tukar petani (NTP) di Sulsel hingga Februari 2014 berada pada level 103,84 turun 0,45% dibandingkan dengan NTP bulan sebelumnya yang sempat berada pada posisi 104,31./Ilustrasi Petani-Bisnis.com
Nilai tukar petani (NTP) di Sulsel hingga Februari 2014 berada pada level 103,84 turun 0,45% dibandingkan dengan NTP bulan sebelumnya yang sempat berada pada posisi 104,31./Ilustrasi Petani-Bisnis.com

Bisnis.com, MAKASSAR - Tingkat kesejahteraan petani perdesaaan Sulawesi Selatan pada awal tahun ini cenderung melemah seiring dengan meningkatnya ongkos pengadaan bibit serta pupuk dan pestisida.

Kepala BPS Sulsel Nursam Salam mengatakan penaikan harga sejumlah komoditas pangan terkhusus beras tidak terlalu memengaruhi tingkat kesejahteraan petani lantaran perubahan harga hanya terjadi di tingkat pedagang.

Menurutnya, daya beli atau kesejahteraan petani yang diukur dari nilai tukar petani (NTP) hingga Februari 2014 berada pada level 103,84 turun 0,45% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sempat berada di posisi 104,31.

"Indeks yang diterima petani turun hingga 0,86% kendati harga pangan di Februari cenderung naik, sedangkan biaya yang dikeluarkan petani terus naik terutama bibit dan pupuk. Kondisi ini cukup mempengaruhi daya beli petani kita," katanya, Jumat (13/3/2015).

Kendati demikian, lanjut Nursam, secara keseluruhan daya beli petani ataupun kesejahteraan petani di Sulsel masih dalam level optimistis karena sejumlah indikator utama NTP Sulsel masih mencatatkan kenaikan pada Februari 2015.

Secara terperinci, indikator yang mengalami kenaikan meski cenderung kecil yakni NTP tanaman pangan sebesar 0,22%, kemudian NTP holtikultura naik 0,21%, NTP peternakan sebesar 0,14% selanjutnya NTP perikanan naik 0,12%.

Sedangkan indikator tingkat kesejahteraan petani yang menurun pada Februari 2015 adalah NTP perkebunan rakyat yang turun hingga 2,46% sehingga mempengaruhi indeks daya beli petani perdesaan secara keseluruhan.

Di sisi lain, produksi komoditas pertanian utama Sulsel yakni padi, jagung dan kedelai secara keseluruhan meningkat sepanjang tahun lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Produksi padi Sulsel pada 2014 mencapai 5,44 juta ton dengan luas panen 1,04 hektare. Produksi padi tersebut bergerak naik 7,99% dari tahun sebelumnya sebanyak 5,04 juta ton dengan luas panen 983.107 hektare.

Sementara itu produksi jagung Sulsel 2014 naik 19,86% menjadi 1,49 juta ton dari tahun sebelumnya 1,25 juta ton. Sedangkan produksi kedelai sebanyak 54.605 ton atau meningkat 19,51% dari produksi 2013 yang mencapai 45.693 ton.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper