Bisnis.com, JAKARTA - PT Sentul City Tbk akan menggarap 200 ha lahannya di kawasan Sentul City, Bogor pada tahun ini.
Lahan tersebut merupakan bagian dari land bank perusahaan yang mencapai 25.000 ha. Adapun pembagiannya adalah 13.000 ha milik Sentul City dan 12.000 ha milik anak usahanya, Sentul Nirwana.
Head of Banking and Investor Relations Sentul City Michael Tene mengatakan lahan yang digarap tahun ini akan dikembangkan beberapa produk properti. Adapun perusahaan akan membangun klaster rumah tapak, apartemen, pusat perbelanjaan dan area komersial.
Selain itu, perusahaan juga menjual lahan tersebut kepada publik. Adapun salah satu pembeli lahan berasal dari sektor pendidikan Trisakti.
"Lahan tersebut tidak akan kami garap sendiri melainkan kerjasama patungan [joint venture] dengan pengembang lokal dan investor luar negeri," katanya kepada Bisnis.com, Senin (9/3/2015).
Michael menuturkan setidaknya sudah ada 3 negara di kawasan Asia yang tertarik bekerja sama dengan Sentul City. Para investor asing umumnya menyasar segmen menengah ke atas di kawasan yang terkenal dengan slogan kota hujan tersebut.
Investor asing sudah tertarik menggarap superblok, kompleks industri dan apartemen highrise, katanya tanpa memberi penjelasan lebih lanjut tentang asal dan profil investor.
Penggarapan lahan 200 ha dilakukan seiring perusahaan menggenjot marketing sales senilai Rp2 triliun. Untuk itu, Sentul City berencana merilis 10 klaster pada tahun ini pada lahan tersebut.
Salah satu klaster yang diluncurkan berupa Spring Mountain Residence. Hunian tapak yang menyasar segmen menengah ke atas itu dipasarkan Rp800 juta-Rp2 miliar per unit.
Selain hunian tapak, lanjutnya, perusahaan juga melansir apartemen bertajuk Sentul Garden Apartment. Hunian dengan total 900 unit apartemen itu juga dipasarkan mulai Rp800 juta per unit.
Masih dalam area yang sama, perusahaan berkode BKSL itu menargetkan pembangunan shopping mall pada akhir semester 1/2015. Pusat perbelanjaan tahap 1 itu akan menempati lahan seluas 100.000 m2.
Tidak hanya proyek baru, perusahaan juga menggenjot marketing sales dari proyek yang sudah berjalan. Michael mencontohkan, pihaknya masih memasarkan Alana Condotel Sentul City yang ditaksir Rp1,3 miliar per unit.
Sentul City berencana memasarkan produk propertinya hingga ke luar Pulau Jawa. Michael mengaku selama ini peminat properti di Sentul masih terpaku pada warga Jakarta dan Bogor. "Tahun ini kami menyasar warga Bandung, Semarang hingga ke kota-kota di luar Jawa."
Untuk memperlancar pemasaran, Sentul City aktif memperbanyak pembangunan area komersial. Area tersebut diklaim mampu mengerek konsumen.
Adapun area komersial yang dikembangkan antara lain pusat kuliner Ah Poong tahap 2, Taman budaya Sentul City dan Neo Hotel Sentul City.
Produk komersial tersebut diprediksikan menyumbang pendapatan berkelanjutan (recurring income) sebesar Rp250 miliar pada tahun ini.