Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah merealisasikan penerbitan surat berharga negara bruto Rp134,6 triliun atau 29,8% dari rencana tahun ini.
Dalam APBN Perubahan 2015, pemerintah merencanakan penerbitan SBN bruto Rp451,8 triliun untuk membiayai defisit APBN dan membayar utang jatuh tempo. Seperti dua tahun belakangan, tahun ini pemerintah kembali menarik utang lebih banyak pada awal tahun alias front loading.
"Angka itu realisasi hingga 5 Maret. Belum termasuk sukuk ritel SR-007 karena baru settlement 11 Maret," kata Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan, Senin (9/3/2015).
Dalam lelang sukri SR-007, pemerintah menyerap hampir Rp22 triliun, melebihi target indikatif Rp20 triliun.
Di tengah perlemahan rupiah dan permintaan imbal hasil yang mulai menanjak, pemerintah masih yakin kebutuhan pembiayaan tahun ini akan terpenuhi.
"Dalam setiap lelang domestik, penawaran yang masuk cukup kuat dan lebih tinggi dari tahun lalu," ujar Robert.