Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Kreatif: Ini Yang Diharapkan dari Bekraf dan Triawan Munaf

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) diharapkan bisa memaksimalkan pertumbuhan industri kreatif di Indonesia. Kementerian terkait juga berupaya menjalin sinergi dengan Badan yang dipimpin oleh Triawan Munaf tersebut.
Triawan Munaf/Twitter
Triawan Munaf/Twitter

Bisnis.com, JAKARTA-- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) diharapkan bisa memaksimalkan pertumbuhan industri kreatif di Indonesia. Kementerian terkait juga berupaya menjalin sinergi dengan Badan yang dipimpin oleh Triawan Munaf tersebut.

Deputi Bidang Pengkajian dan Sumberdaya UMKM Kementerian Koperasi dan UKM Meiliadi Sembiring mengatakan pihaknya akan berkoordinasi penuh dengan Bekraf untuk mengembangkan pelaku industri kreatif.

Lebih lanjut, dia menambahkan Bekraf nantinya akan menjadi motor untuk menggerakkan semua pihak. Kementerian-kementerian yang mengurusi masalah UKM, khususnya industri kreatif, akan bekerja sesuai ranah dan fungsinya masing-masing.

"Kemenkop UKM bertanggung jawab untuk meningkatkan pelatihan sumber daya manusia dan menyalurkan pembiayaan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB)," katanya di Jakarta, Selasa (24/2/2015).

Direktur UKM Center Universitas Indonesia Eugenia Mardanugraha mengingatkan bahwa Bekraf tidak bisa bekerja sendirian.

Semua stakeholders yang berkaitan dengan industri kreatif harus menjalankan tugas untuk meningkatkan kinerja subsektor industri kreatif di Indonesia.

Dia menuturkan banyak pekerjaan rumah yang harus pemerintah benahi. Meski sumber daya manusia kreatif memang potensial, pemerintah harus memikirkan strategi untuk menjadikan industri kreatif sebagai salah satu sektor unggulan.

"Kita jangan hanya bertumpu pada Bekraf. Kementerian terkait, asosiasi, dan pelaku usaha harus bergerak sinergis untuk mencapai target yang sama. Kalau hanya mengandalkan Bekraf, hasilnya akan sama saja dengan periode sebelumnya," pungkasnya.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata, sektor ekonomi kreatif sepanjang 2014 mampu menyumbang pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 7,06%, menyerap 12,3 juta tenaga kerja, dan berkontribusi (devisa bruto) sebesar 5,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper