Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Mendag Gobel Ingin Ekspor Naik 300%, Faisal: Realistis Sajalah!

Ekonom yang juga Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri, mengaku tidak yakin target Menteri Perdagangan Rachmat Gobel meningkatkan ekspor sampai 300% hingga 2019 bakal tercapai.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 23 Februari 2015  |  15:16 WIB
Mendag Gobel Ingin Ekspor Naik 300%, Faisal: Realistis Sajalah!
Faisal Basri. - Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom yang juga Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri, mengaku tidak yakin target Menteri Perdagangan Rachmat Gobel meningkatkan ekspor sampai 300% hingga 2019 bakal tercapai.

Menurutnya, tren ekonomi global saat ini turut menyeret ekspor dalam kelesuan. "Jangan berikan slogan yang susah dicapai. Realistis saja," ujar Faisal, Senin, (23/2/2015).

Menurut Faisal, ekspor dunia paling tinggi selama lima tahun terakhir diraih India dengan pertumbuhan 74,5%. Ekspor Indonesia dalam waktu yang sama tumbuh 24%.

Selain itu, saat ini ekspor Indonesia masih ditopang oleh sektor komoditas. Padahal, kata Faisal, pertumbuhan sektor ini tidak akan bersifat berkelanjutan karena harga komoditas yang elastis.

Pertumbuhan ekspor kelapa sawit dan karet yang terus melemah disebabkan oleh lesunya ekonomi global. Alih-alih membaik, ekspor ini malah menurun hingga 8,1% pada awal 2015.

Sementara itu, sektor ekspor besar lain, yakni manufaktur, hanya menyumbang 38% dari nilai ekspor nasional. Padahal manufaktur sempat merajai pangsa ekspor nasional sejak 1980.

Kata Faisal, pemerintah tidak perlu bersusah-susah menaikkan ekspor. Negara cukup mengakomodasi pengurangan impor yang kenaikannya memperlemah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Sektor potensial saat ini, ujar Faisal, adalah otomotif. Nilai ekspor bidang ini naik pada 2014 menjadi US$ 5,2 miliar dari tahun sebelumnya sekitar US$ 4,5 miliar.

Menanggapi hal ini, Rachmat berjanji pemerintah tetap akan menggenjot ekspor dengan cara memetakan pasar ekspor potensial di luar negeri. Rahmat juga bakal menggunakan atase luar negeri sebagai agen khusus untuk memantau kekurangan produk di pasar negara yang bersangkutan.

Sebelumnya, Rahmat menargetkan ekspor Indonesia meningkat menjadi US$ 458 miliar. Saat ini nilai ekspor Indonesia masih berkisar pada angka US$ 176 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ekspor faisal basri rachmat gobel
Editor : Yusuf Waluyo Jati

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top