Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tenggat Smelter Tembaga Bisa Dicapai Jika di Gresik

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan tenggat waktu pembangunan smelter tembaga katoda sesuai Permen ESDM No.1/2014 bisa dicapai apabila lokasi proyek smelter tembaga nasional ditentukan di Gresik.

Bisnis.com JAKARTA -  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan tenggat waktu pembangunan smelter tembaga katoda sesuai Permen ESDM No.1/2014 bisa dicapai apabila lokasi proyek smelter tembaga nasional ditentukan di Gresik.

Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM mengubgkapkan proyek pembangunan smelter tembaga nasional hanya memakan waktu hingga 2017 bila lokasi ditentukan di Gresik, Jawa Timur.

"Kalau diputuskan lokasi di Gresik sudah jelas, 2017 akan commisioning dan 2018 sudah masuk [beroperasi], ujarnya dalam konferensi pers di Ditjen Minerba, Rabu (18/2).

Dia mengungkapkan lokasi Gresik yang dimaksud itu yakni tempat rencana PT Freeport Indonesia membangun smelter. Hanya saja, lanjutnya, kapasitas smelter harus diubah sesuai dengan rencana produksi tembaga nasional hingga 2041.

"Kalau kita lihat produksi di 2018 paling rendah sekitar 2,2 juta ton konsentrat. Dari produksi itu diambil PT Smelting 1,2 juta ton berarti tinggal 1 juta ton. Berarti akan ada idle kalau bangun 2 juta ton," ujarnya.

Pihaknya meminta ke PT Freeport Indonesia, PT Newmont Nusa Tenggara, PT Gorontalo Mineral dan PT Kalimantan Surya Kencana untuk memutuskan berapa sebenarnya kapasitas smelter yang dibutuhkan.

Sementara itu, untuk smelter Papua yang rencananya dibangun oleh Badan Usaha Milik Daerah Papua ditargetkan rampung pada 2020. "Ini sesuai dengan angka presentasi mereka sewaktu di Papua kemarin," katanya.

Rencananya, smelter Papua akan berkapasitas 900.000 ton dengan penyandang dana investor dari China yakni China Nonferrous Metal Mining dan juga dana patungan dari penerintah daerah Papua. "Investasi sekitar US$700 juta," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper