Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Infrastruktur Dasar Indonesia Masih Merayap

Sejumlah infrastruktur dasar di Indonesia seperti pendidikan, kesehatan, pasar, listrik, dan jalan masih belum terjamah sepenuhnya oleh Pemerintah hingga saat ini.
Jalan sebagai sarana transportasi juga masih terlihat kurang terjamah sebesar 15,73% atau sebanyak 12.636 desa/keluarahan yang belum tersentuh perbaikan jalannya. /rri
Jalan sebagai sarana transportasi juga masih terlihat kurang terjamah sebesar 15,73% atau sebanyak 12.636 desa/keluarahan yang belum tersentuh perbaikan jalannya. /rri

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah infrastruktur dasar di Indonesia, seperti pendidikan, kesehatan, pasar, listrik, dan jalan masih belum terjamah sepenuhnya oleh pemerintah.

Berdasarkan rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru tentang potensi desa 2014, dari sisi pendidikan  ada 10.985 desa/kelurahan (13,37%), tidak mempunyai sekolah dasar (SD) termasuk madrasah ibtidaiyah dan di antaranya memiliki jarak tempuh ke sekolah lebih dari 3 km.

Sementara itu, ada 275 kecamatan yang tidak memiliki SLTP dan ada 816 kecamatan yang tidak memiliki SLTA.

Dari sisi kesehatan, tercatat lebih dari 117 kecamatan di Indonesia belum memiliki puskesmas/pustu. Kekurangan sarana kesehatan ini tersebar di 9 provinsi diantaranya Aceh, Sumatera Selatan, Banten, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Adapun, ketersediaan pasar yang menjadi indikator kemajuan perekonomian masih kurang sebesar 21,13% atau 1.495 kecamatan tidak memiliki pasar dengan bangunan.

Penerangan masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah, dimana sebanyak 31.387 desa/kelurahan belum tersedia penerangan. Papua dan NTT adalah provinsi dengan persentase tertinggi desa atau keluarahan yang tidak ada penerangan atau lebih dari 90% belum terjamah listrik.

Jalan sebagai sarana transportasi juga masih terlihat kurang terjamah sebesar 15,73% atau sebanyak 12.636 desa/keluarahan yang belum tersentuh perbaikan jalannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper