Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alat dan Mesin Pertanian, Kemenperin Janji Perdalam Litbang Alsintan

Pengembangan pusat penelitian dan pengembangan alat dan mesin pertanian (alsintan) menjadi salah satu fokus Kementerian Perindustrian pada tahun ini.
Petani dan sawah mengering/Antara
Petani dan sawah mengering/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan pusat penelitian dan pengembangan alat dan mesin pertanian (alsintan) menjadi salah satu fokus Kementerian Perindustrian pada tahun ini.

Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian KemenperinTeddy C. Sianturi  mengatakan salah satu hambatan utama pengembangan sektor ini dari segi investasi maupun penguasaan teknologi ialah minimnya basis riset dan pengembangan.

"Daya saing kita lemah karena masalah teknologi dan SDM, masalah research and development (R&D). Teknologi ini pada umumny dikuasai prinsipal,” tutur Teddy.

Oleh karena itu rencana aksi Kemenperin dalam mengembangan sektor alsintan yakni dengan mengembangkan Alsintan Center di Sumatra Barat dan Kalimantan Barat, serta mndirikan pusat baru di NTT, NTB, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

Alsintan Center berperan sebagai pusat penelitian dan pengembangan desain plus teknologi. Fasilitas ini juga menjadi pusat pengembangan SDM baik dari segi peningkatan skill maupun penumbuhan wirausaha.

Selain itu  menjadi pusat pengendali mutu dan informasi sekaligus standardisasi produk.

 “Kami bangun Alsintan Center bekerja sama dengan ITB untuk membuat prototip komponen. Harapan kami perkakas yang banyak dipakai di dalam negeri bia dibuat lokal, selama ini impor terbanyak dari China,” kata Teddy.

 Sebelumnya Henry Haryanto, Wakil Ketua Umum Bidang Industri Asosiasi Perusahaan Alat dan Mesin Pertanian Indonesia (Alsintani), mengutarakan perlunya keberpihakan pemerintah dalam tender pengadaan barang modal kepada pemanufaktur lokal.

"Untuk peningkatan konten lokal kami harapkan investor asing masuk dan memproduksi di Indonesia dan pemerintah berikan kemudahan kepada investor," ujarnya.

Industri barang modal di sektor pertanian dinilai semakin loyo. Pada era 1980-an, terdapat ratusan produsen alat dan mesin. Tapi yang mampu bertahan sampai sekarang tinggi sekitar 30 perusahaan saja.

Sejauh ini produsen lokal baru mampu merambah produksi traktor tangan beroda dua dengan kapasitas produksi 120.000 unit per tahun. Selain itu juga dibuat hand sprayer dengan ruang produksi 150.000 unit per tahun. Sementara traktor roda empat cuma sekitar 5.000 unit.

 Kini terdapat 36 perusahaan alat dan mesin pertanian yang tergabung di dalam Alsintani. Adapun perusahaan besar hanya enam sedangkan yang lain adalah pebisnis kelas menengah.

Kisaran tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) alat dan mesin yang diproduksi sekitar 70% untuk traktor tangan dan 63% untuk hand spayer, sedangkan traktor roda empat baru 12%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper