Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KYB Produksi Hidrolik untuk Alat Berat di Indonesia

Pertengahan Februari 2015 Kementerian Perindustrian akan meresmikan pengoperasian pabrik hidrolik untuk kendaraan alat berat senilai US$25 juta yang digarap investor asal Jepang.
Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) mencatat produksi alat berat sepanjang tahun lalu sekitar 5.000 unit./Ilustrasi-Bisnis.com
Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) mencatat produksi alat berat sepanjang tahun lalu sekitar 5.000 unit./Ilustrasi-Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pertengahan Februari 2015 Kementerian Perindustrian akan meresmikan pengoperasian pabrik hidrolik untuk kendaraan alat berat senilai US$25 juta yang digarap investor asal Jepang.

Direktur PT KYB Hydraulics Manufacturing Indonesia Atsushi Mitani mengatakan sebetulnya pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri MM2100, Cikarang Barat, Bekasi, itu sudah mulai beroperasi sejak akhir tahun lalu tetapi baru diresmikan menteri perindustrian pada 18 Februari 2015.

“Pasar alat berat di Indonesia potensial, seiring sedang banyaknya pembangunan infrastruktur di sini,” katanya.

Fasilitas tersebut merupakan pabrik hydraulics component/system pertama milik KYB di Indonesia dengan kapasitas produksi 3.000 silinder per bulan. Fasilitas produksi ini dibangun di atas lahan seluas 4 hekatare. Proses konstruksi dilakukan sejak Desember 2013 dan selesai pada Desember tahun lalu.

PT KYB Hydraulics Manufacturing Indonesia tak menggandeng mitra lokal dalam pengoperasian pabrik  tersebut. Mitani menyatakan sebelumnya perseroan telah mengoperasikan pabrik peredam kejut (shock breaker) di kawasan yang sama dengan luas 10 ha.

“Kami tidak hanya menyuplai ke dalam negeri tetapi juga ekspor ke Thailand, sekitar 20% produksi kami ekspor,” ucap Mitani.

Produk yang dibuat  KYB khusus hydraulics untuk ekskavator berukuran 20 ton dan 800 ton. Spesifikasinya, yaitu diameter silinder berkisar antara Ø 95 – 480, rod diameter Ø65 – 340, stroke 300 – 3.500 mm, rated pressure 34,4 MPa.

KYB nantinya akan memasok ke perusahaan alat berat seperti Caterpillar, Sumitomo, dan Hitachi. Tingkat kandungan dalam negeri dalam produknya, disebutkan Mitani kini masih minim tetapi bertahap akan ditingkatkan.

Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) mencatat produksi alat berat sepanjang tahun lalu sekitar 5.000 unit. Jumlah ini terdiri dari ekskavator 4.500 unit dan bulldozer 500 unit. Total produksi tahun lalu setara dengan utilisasi 50% dari total kapasitas terpasang sekitar 10.000 unit per tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper