Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTNA Minta Pemerintahan Jokowi Awali Penggunaan Bioteknologi

Kontak Tani Nelayan Andalan mengharapkan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla mengawali penggunaan teknologi bioteknologi atau biotek dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Pemerintah Bangladesh telah memberikan persetujuan terong biotek sejak Oktober 2013 dan kurang dari 100 hari telah disetujui untuk dibudidayakan. /Bisnis.com
Pemerintah Bangladesh telah memberikan persetujuan terong biotek sejak Oktober 2013 dan kurang dari 100 hari telah disetujui untuk dibudidayakan. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kontak Tani Nelayan Andalan mengharapkan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla mengawali penggunaan teknologi bioteknologi atau biotek dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Ketua KTNA Winarno Tohir mengatakan Indonesia memerlukan terobosan teknologi untuk mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri agar ketergantungan impor tidak semakin banyak.

Bahkan, dalam seminar on Global Status of Commercialized Biotech Crops 2014: Peranan Teknologi Pertanian dalam mendukung Swasembada Pangan, Indonesia harus mampu mengekspor produksi pangan.

"Oleh karena itu petani berharap pemerintahanan Jokowi-JK mengawali penggunaan teknologi biotek dalam waktu yang tidak terlalu lama," katanya di Jakarta, Rabu (11/2/2015).

Direktur Indonesian Biotechnology Information Centre (IndoBIC) Bambang Purwantara mengatakan, dukungan teknologi termasuk adopsi teknologi akan meringankan upaya pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan, sebagaimana diamanatkan Nawa Cita Kabinet Kerja.

Menurut dia, meskipun bukan satu satunya teknologi mujarab, banyak negara menyadari bioteknologi merupakan salah satu jawaban bagi upaya peningkatan produksi pangan dunia.

"Bagi Indonesia, adopsi tanaman biotek, utamanya tebu dan jagung tinggal menunggu persetujuan pakan. Kita pun berharap, petani Indonesia akan melakukan hal yang sama," pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring menyatakan, selama ini pemerintah terus mendorong penerapan bioteknologi dalam sektor pertanian salah satunya melalui Peraturan Menteri Pertanian no 61 tahun 2011.

Selain melalui regulasi, lanjutnya, dukungan terhadap pengembangan bioteknologi yakni melalui kelembagaan-kelembagaan seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian, perguruan tinggi bahkan perusahaan swasta.

Namun demikian dia mengakui pengembangan bioteknologi di sektor pangan antar kelembagaan tersebut kurang bersinergi satu dengan lainnya dan belum fokus pada teknologi GMO (genetically modified organism).

"Diharapkan awal tahun depan bisa terealisasi (penggunaan teknologi biotek) di Indonesia," katanya.

Pendiri International Service for the Acqusition of Agri Biotech Applications (ISAAA) Clive James mengungkapkan Bangladesh, salah satu negara terkecil dan sangat miskin di dunia telah memberikan persetujuan terung biotek.

Komersialisasi buah biotek bernama Bt Brinjal itu berhasil menekan penggunaan pestisida bagi tanaman pangan hingga 90%. "Komersialisasi dimulai pada Januari 2014, setidaknya 120 petani menanam 12 hektare tanaman terung biotek sepanjang tahun," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah Bangladesh telah memberikan persetujuan terong biotek sejak Oktober 2013 dan kurang dari 100 hari telah disetujui untuk dibudidayakan.

Temuan itu konsiten dengan meta analisis yang menyimpulkan teknologi rekayasa genetika oleh Klumper dan Qain (2014), berhasil mengurangi penggunaan pestisida sebesar 37%, hasil tanaman meningkat 22% dan keuntungan petani meningkat 68% selama 20 tahun terakhir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper