Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan kepastian terkait proses penyaluran dana dukungan dari pemerintah (viagibility gap funding) untuk pembangunan proyek sistem penyediaan air minum Umbulan di Jawa Timur dapat diketahui dalam waktu 3 bulan mendatang.
Kepala Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Tamin M. Zakaria menyatakan berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan dengan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, pihaknya telah mendapatkan sinyal positif terkait penyaluran VGF untuk proyek SPAM Umbulan.
"Kemenkeu menyatakan keputusan final terkait disetujui atau tidaknya pemberian VGF untuk proyek tersebut bisa diketahui 3 bulan lagi, tetapi sejauh ini mereka memberi respons yang positif," kata Tamin kepada Bisnis, Minggu (8/2/2015).
Menurutnya, VGF merupakan kebijakan pemerintah untuk memberikan dukungan dalam proyek swasta.
Pemerintah dapat memberikan dukungan dana tunai hingga 49% dari konstruksi proyek, tujuannya agar masyarakat pengguna dapat membayar tarif yang lebih rendah.
Konstruksi sebagai biaya terbesar dalam proyek sebagian sudah ditanggung pemerintah.
"Begitu Kemenkeu sudah memberikan persetujuan VGF, kami bisa langsung melaksanakan proses persiapan tender. Ditargetkan proses konstruksi bisa direalisasikan pada tahun depan," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Emma Sri Martini menyatakan progress finalisasi persetujuan proyek SPAM Umbulan berlangsung alot karena terkendala finalisasi persetujuan di antara Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) yang terdiri dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan lima pemerintah kota/kebupate, 4 pemkab/pemkot sudah final, tetapi masih ada satu lagi yang belum mencapai kesepakatan.
"Itu masih berproses antara pemprov dengan salah satu kota," tuturnya.
Emma mengakui jadwal pembangunan SPAM Umbulan ini memang beberapa kali molor dari target semula.
Sebelumnya pembangunan proyek senilai Rp2,2 triliun ini ditargetkan bisa dimulai pada pertengahan tahun 2014.
Namun, hingga saat ini pembangunan proyek dengan skema kerjasama sama pemerintah dengan swasta (KPS) ini masih belum dapat direalisasikan juga.
Apabila terlah beroperasi, SPAM Umbulan ini nantinya memiliki kapasitas produksi air hingga 4.000 liter per detik.