Bisnis.com, JAKARTA Badan Koordinasi Penanaman Modal meminta Kementerian Perindustrian membuat aturan teknis pembatasan investasi baru di industri semen agar tidak mengganggu iklim investasi secara keseluruhan.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan pihaknya pada dasarnya sepakat dengan pendekatan aspek teknologi yang diusung oleh Kemenperin. Namun, langkah itu harus dilakukan dengan rule yang jelas.
"Saya kira setuju kalau memang pendekatannya karena basis teknologi, tapi mereka harus benar-benar membuat rule-nya. Sementara itu yang menjadi konsentrasi sebetulnya di Jawa," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dirjen Basis Industri Manufaktur Kemenperin Harjanto mengkhawatirkan melambatnya perekonomian China berpotensi meningkatkan investasi produsen semen asal Negeri Tirai Bambu dengan teknologi yang tertinggal.
Teknologi yang rendah pada gilirannya berdampak pada borosnya energi yang digunakan. Semakin mutakhir teknologi yang digunakan diharapkan semakin mengurangi dampak buruh terhadap lingkungan.
Penggunaan energi di industri semen nasional sekarang berkisar 800 Kcal per kilogram clinker. Sebagai perbandingan, di Jepang hanya menghabiskan 773 Kcal.
"Yang datang ke Indonesia ini second hand machinery, makanya perlu ada audit teknologi," katanya.