Bisnis.com, JAKARTA—Lion Air menargetkan pertumbuhan penumpang umrah sebesar 30% per hari dengan armada baru Airbus A330-300 yang mulai beroperasional akhir tahun ini.
Presiden Direktur Lion Air Rudy Lumingkewas mengatakan saat ini perusahaan mampu menerbangkan 500 penumpang per hari untuk tujuan umrah.
Dia berharap pesawat baru A330 yang mengantikan Boeing 747 tingkat keterisian Lion Air untuk penerbangan umrah dapat meningkat hingga 650 penumpang per hari
Seperti diketahui, Lion Air melayani penerbangan ke Tanah Suci setiap hari dalam seminggu. Namun, Rudy menjelaskan jumlah penerbangan harus dikurangi menjadi lima hari dalam seminggu, karena kendala visa yang dialami penumpang.
“Seminggu ada lima kali, dikurangi karena terkendala teknis seperti masalah visa,” ujarnya pekan ini (4/2).
Rudy menambahkan dua unit pesawat baru buatan pabrikan pesawat asal Perancis akan diperuntukkan bagi penerbangan langsung ke Jeddah.
Dia memaparkan banyaknya masalah dan komplain terkait penerbangan umrah yang transit.
Oleh sebab itu, Lion Air berusaha melengkapi layanannya dengan penerbangan langsung ini demi kenyamanan penumpang.
“Penerbangan langsung supaya penumpang tidak capek.”
Selain melayani umrah, Lion Air berencana bergabung dengan maskapai lain dalam tender terbuka pada 2016, setelah pesawat A330 yang dipesan sampai.
“Mungkin kalau tahun ini belum bisa, karena pesawat ini baru akhir tahun. Mungkin yang selanjutnya,” ujar Rudy.
Selama ini Lion Air telah melayani penerbangan untuk haji bagi negara lain. Rudy menjelaskan negara-negara tersebut berasal dari benua Afrika.
Lion Air memesan tiga pesawat berbadan lebar buatan Airbus A330-300 yang bermesin Trent 700 dari Rolls Royce.
Perusahaan sengaja memilih Rolls Royce karena mesin pesawat buatan Inggris ini tahan terhadap cuaca panas, sehingga cocok untuk penerbangan umrah ke Jeddah.
Menurut Rudy, Lion Air memilih A330 karena kemampuannya dalam banyak hal namun disaat yang sama juga melakukan efisiensi yang sangat tinggi.
Tiga unit pesawat A330 tersebut akan dikirimkan secara bertahap, satu unit per bulannya mulai dari Oktober hingga Desember.
