Bisnis.com, JAKARTA—Kekayaan taipan Anthoni Salim dan keluarga Eka Tjipta Widjaja merosot paling tajam di antara konglomerat papan atas lainnya.
Berdasarkan rilis Hurun Research Institute yang dikutip Bisnis.com, Kamis (5/2/2015), kekayaan Anthoni Salim anjlok 52% menjadi US$2 miliar. Peringkat Salim pun terpental menjadi di peringkat delapan dari semula peringkat empat di Indonesia. (Tiap Detik Kekayaan Bill Gates, Carlos Slim & Warren Buffet Naik Rp20,83 Juta)
Harta keluarga Eka Tjipta Widjaja merosot 40% menjadi US$3,1 miliar. Posisi pemilik usaha Sinarmas ini masih bertahan di peringkat keempat orang terkaya Indonesia.
Taipan yang menderita penurunan kekayaan terdalam ketiga adalah keluarga Susilo Wonowidjojo. Harta pemilik Gudang Garam ini tercatat turun 37% menjadi US$3,7 miliar.
Sementara itu, peringkat orang terkaya pertama dan kedua masih dikendalikan oleh keluarga Djarum, yakni Michael Hartono dan R Budi Hartono. Masing-masing kekayaan dua orang ini nyaris stagnan di level US$6,5 miliar dan US$6,2 miliar.
Dalam peringkat 10 besar, Chairul Tandjung dan Murdaya Poo tercatat sebagai konglomerat yang membukukan kenaikan kekayaan. Harta Chairul Tandjung naik 4% menjadi US$2,7 miliar.
Murdaya Poo mencatatkan kenaikan kekayaan terbesar, yakni 41% menjadi US$2,7 miliar. Hartati Murdaya sempat menjadi terpidana kasus korupsi.
Terdapat taipan baru yang masuk jajaran 10 besar, yakni Lim Hariyanto Wijaya Sarwono & Family (Bumitama Agri Ltd) dengan kekayaan US$2,2 miliar dan Ciliandra Fangiono (First Resources Ltd) US$1,8 miliar.
Berikut 24 taipan Indonesia yang masuk dalam Hurun Global Rich List 2015
1. Michael Hartono US$6,5 miliar (BCA, Djarum)
2. R. Budi Hartono US46,2 miliar (BCA, Djarum)
3. Susilo Wonowidjojo US$3,7 miliar (Gudang Garam)
4. Eka Tjipta Widjaja US$3,1 miliar (Sinar Mas)
5. Chairul Tanjung US$2,7 miliar (CT Corps)
6. Murdaya Poo US$2,4 miliar (Central Cipta Murdaya)
7. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono US$2,2 miliar (Bumitama Agri Ltd)
8. Anthoni Salim US$2 miliar (First Pacific)
9. Ciliandra Fangiono US$1,8 miliar (First Resources Ltd)
10. Kiki Barki US$1,5 miliar (Harum Energy)
11. Hary Tanoesoedibjo US$1,4 miliar (MNC)
12. Peter Sondakh US$1,4 miliar (Golden Energy Mines)
13. Ciputra US$1,3 miliar (Ciputra Group)
14. Eddy Katuari US$1,3 miliar (Wings Group)
15. Achmad Hamami US$1,2 miliar (Abm Investama)
16. Low Tuck Kwong US$1,2 miliar (Bayan Resources)
17. Kartini Muljadi US$1,1 miliar (Tempo Scan Group)
18. Putera Sampoerna US$1,1 miliar (Sampoerna)
19. Dato Sri Tahir US$1 miliar (Bank Mayapada)
20. Djoko Susanto US$1 miliar (Alfamart)
21. Edwin Soeryadjaya US$1 miliar (Adaro Energy)
22. Harjo Sutanto US$1 miliar (Wings Group)
23. Kusnan & Rusdi Kirana US$1 miliar (Lion Air)
24. Sjamsul Nursalim US$ 1 miliar (Gajah Tunggal)