Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Bakteri Berbahaya, Permintaan Apel Impor Merosot 15%-20%

Permintaan apel impor, khususnya dari Amerika Serikat, mengalami penurunan sekitar 15%-20% akibat isu adanya bakteri mematikan di Apel Gala dan Granny Smith. Padahal, pelaku usaha mengatakan secara umum apel impor yang beredar di ritel modern aman untuk dikonsumsi.
Pedagang merapikan buah apel impor/Ilustrasi-JIBI Photo
Pedagang merapikan buah apel impor/Ilustrasi-JIBI Photo

Bisnis.com, JAKARTA--Permintaan apel impor, khususnya dari Amerika Serikat, mengalami penurunan sekitar 15%-20% akibat isu adanya bakteri mematikan di Apel Gala dan Granny Smith. Padahal, pelaku usaha mengatakan secara umum apel impor yang beredar di ritel modern aman untuk dikonsumsi.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) menuturkan apel jenis Granny Smith dan Gala yang ditengarai berbakteri merupakan jenis apel berkaramel.

"Isu tentang adanya kandungan bakteri Listeria Monocytogenes pada Apel jenis Granny Smith dan Gala produksi rumah pengemasan Bidart Bros asal California, membuat masyarakat panik dan takut mengonsumsi apel impor," ujarnya, Jumat (30/1/2015).

Akibatnya, Satria mengatakan terjadi penurunan permintaan semua produk apel sebesar 15%-20%. Angka ini diprediksikan akan terus meningkat mengingat para peritel di bawah Aprindo telah menarik apel jenis tersebut dari ruang display area penjualan. Menurutnya, imbas dari berita tersebut juga merembet ke apel jenis lokal.

“Saya berharap, para pemangku kepentingan dapat menjelaskan secara gamblang mengenai isu apel impor tersebut agar tidak terjadi simpang siur di masyarakat yang pada akhirnya mengganggu pangsa pasar apel secara keseluruhan di dalam negeri,” tegas Satria.

Hal tersebut ditegaskan Satria mengingat dari pantauan Aprindo di lapangan, para petugas dinas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masih banyak yang belum memahami akan himbauan Mendag mengenai apel jenis Granny Smith dan Gala tersebut.

Pemahaman mereka masih belum sama bahwa jenis apel tersebut yang ditarik dari pasar adalah yang importasinya dari Bidart Bros, California, sedangkan yang diimpor dari wilayah lain adalah aman.

“Akibatnya mereka (petugas SKPD) main tarik saja jenis apel tersebut padahal kami sudah menunjukkan dokumentasi dan surat asal muasal apel yang didisplay di ruang penjualan tidak dari Bidart Bros, California. Ini harus segera disosialisasikan pemerintah agar tidak lebih merugikan peritel,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper