Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapasitas Runway Bandara Soetta Siap Ditambah

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia akan mengikat kesepakatan dengan konsultan lalu lintas udara Inggris pada Februari 2015 dalam upaya menaikkan kapasitas landasan pacu Bandara Soekarno-Hatta.

Bisnis.com, JAKARTA-- Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia akan mengikat kesepakatan dengan konsultan lalu lintas udara Inggris pada Februari 2015 dalam upaya menaikkan kapasitas landasan pacu Bandara Soekarno-Hatta.

Saat ini, kapasitas maksimal landasna pacu di bandara tersibuk se-Indonesia adalah 72 penerbangan landing dan take-off perjam. Rencananya kapasitas dua landasan di bandara itu akan dinaikkan menjadi 86 penerbangan perjam.

Direktur Utama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) Bambang Tjahyono mengatakan, untuk meningkatkan kapasitas landasan pacu hingga 86 penerbangan dibutuhkan beberapa infrastruktur taxiway.

“Paling tidak harus ada rapid exit taxiway dan cross east taxiway,” ucapnya, Rabu (28/1).

Dia mengharapkan proyek rapid exit taxiway yang tengah dilakukan saat ini oleh PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara bisa dipercepat sehingga dapat digunakan pada Mei atau Juni 2015. infrastruktur yang terletak di ujung landasna pacu ini, menurutnya bermanfaat untuk memperlancar pergerakan pesawat dari 50 detik menjadi 30 detik.

“Dengan adanya rapid exit taxiway kapasitas bisa ditingkatkan, tapi jika ingin memisahkan landasan pacu khusus take off dan landing, tentu membutuhkan cross east taxiway atau memenggal kawasan bisnis Soewarna,” tambahnya.

Tanpa cross east taxiway, menurutnya, pesawat yang akan bergerak dari sisi utara, harus melewati jalan memutar untuk mencapai landasan pacu take off di sisi selatan.

Menurut Bambang, peningkatan kapasitas landasan pacu itu perlu dilakukan untuk melatih petugas Air Traffic Control (ATC) jika suatu ketika kapasitas landasan di Cengkareng meningkat hingga 86 penerbangan atau lebih.

“Saat ini maksimal 72 penerbangan tapi hanya terjadi saat pick season. Kalau hari biasa paling banyak 60 penerbangan perjam. Tapi peningkatan itu harus kami lakukan untuk melatih kesiapan kami,” bebernya.

“Tapi nanti NATS akan memberikan penilaian secara lengkap. Nanti kami akan membicarakan itu dengan jajaran direksi baru AP II,” tambahnya.

Terkait pemisahan landasan pacu khusus untuk take off dan landing, pengamat penerbangan dari Communicavia, Gerry Soejatman mengatakan hal itu sulit tercapai sebelum pembangunan east cross taxiway.

“Untuk segregrasi landasan pacu bandara Soekarno-Hatta dalam waktu dekat, sorry saya harus katakan tidak,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper