Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPSDM KKP Berencana Latih 300 ABK Eks-Kapal Asing

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana melatih 300 awak buah kapal (ABK) yang sebelumnya bekerja di kapal penangkap ikan eks-asing yang proses perizinannya dimoratorium untuk dievaluasi.
BPSDM KKP juga bekerja sama dengan sekitar 10 perusahaan swasta guna menarik minat awak kapal eks-asing untuk mengikuti program pelatihan. /bisnis.com
BPSDM KKP juga bekerja sama dengan sekitar 10 perusahaan swasta guna menarik minat awak kapal eks-asing untuk mengikuti program pelatihan. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana melatih 300 awak buah kapal (ABK) yang sebelumnya bekerja di kapal penangkap ikan eks-asing yang proses perizinannya dimoratorium untuk dievaluasi.

"Kami berencana melatih 300 orang," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia KKP Suseno Sukoyono dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Menurut Suseno, pihaknya telah mengirimkan tim ke Papua guna melakukan sosialisasi dan mediasi untuk menarik minat dari program tersebut. Alasan di Papua adalah karena banyaknya kapal eks-asing yang beroperasi di kawasan perairan sebelah timur Indonesia.

Dia mengutarakan harapannya agar setiap satu orang yang telah dilatih oleh BPSDM KKP juga bakal melatih sebanyak 300 orang lainnya.

Suseno juga mengemukakan bahwa pihaknya juga bekerja sama dengan sekitar 10 perusahaan swasta guna menarik minat awak kapal eks-asing untuk mengikuti program pelatihan.

Sebelumnya, pemerintah melalui KKP telah menyiapkan pekerjaan alternatif bagi ABK eks-kapal asing yang berpotensi kehilangan pekerjaannya karena kebijakan moratorium perizinan.

"Guna mengantisipasi Permen KP tentang moratorium izin kapal penangkap ikan, BPSDM KP menyiapkan berbagai jenis pelatihan mata pencaharian alternatif bagi para mantan Anak Buah Kapal (ABK) eks kapal asing tersebut. Pelatihan mata pencaharian alternatif," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) KKP Suseno Sukoyono.

Menurut dia, model pelatihan seperti itu telah diterapkan guna memberikan mata pencaharian alternatif bagi nelayan pada saat nelayan mengalami paceklik ikan dikarenakan musim angin dan gelombang tinggi, sehingga mereka tidak bisa melaut untuk menangkap ikan.

Adapun jenis pelatihannya antara lain pembuatan kerajinan dari kulit kerang, pembuatan garam skala rumah tangga, pembenihan ikan air tawar, budidaya ikan lele dalam kolam terpal, budidaya ikan hias, budidaya rumput laut, budidaya cacing tanah, pembuatan pakan ikan, pembuatan makanan olahan ikan, pembuatan olahan rumput laut, perawatan dan perbaikan mesin kapal.

Di samping pelatihan teknis perikanan, BPSDM juga menyelenggarakan pelatihan profisiensi kepelautan meliputi pelatihan sejumlah sertifikasi Ahli Teknika Kapal Penangkap Ikan (Atkapin), Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan (Ankapin), dan Basic Safety Training (BST) sesuai dengan standar International Maritime Organization (IMO).

"Para pelaut perikanan Indonesia tidak semuanya bekerja di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri," katanya. Untuk itu, ia mengemukakan bahwa pelaut lulusan satuan pendidikan BPSDM juga bakal dimagangkan ke luar negeri melalui kerja sama seperti dengan negara Jepang.

Harapannya, mereka menimba ilmu dan pengalaman yang cukup untuk bekal sekembalinya ke tanah air. Adapun pelaut lainnya memilih bekerja di luar negeri salah satunya dikarenakan kurangnya jumlah kapal, gaji yang menggiurkan, dan maraknya agen penyaluran ABK ke luar negeri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper