Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga pembiayaan sekunder perumahan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) menargetkan akan mengalirkan dana ke 17 lembaga jasa keuangan atau lebih pada tahun ini.
Presiden Direktur Sarana Multigriya Finansial (SMF) Raharjo Adisusanto mengatakan pihaknya sedang menjajaki penandatanganan kerja sama dengan berbagai lembaga jasa keuangan.
Adapun perbankan yang telah bekerjasama dengan SMF antara lain Bank BTN, Bank DKI, Bank Nagari, Bank Muamalat, Bank Mandiri Syariah dan Bank BJB Syariah. Sementara itu, lembaga nonbank yang memanfaatkan pembiayaan perumahan sekunder yaitu MNC finance, Kredit plus dan Ciptadana.
"Proporsi pembiayaan terbesar yaitu masih disalurkan kepada Bank BTN sebagai debitur melalui sistem sekuritisasi", ujarnya pada acara seminar EBA-SP Peluang dan Tantangan Pembiayaan Perumahan yang diselenggarakan Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Untuk tahun ini, Raharjo memprediksikan akan ada tambahan lembaga jasa keuangan yang tertarik bekerjasama dengan pembiayaan sekunder perumahan. Pasalnya, potensi pembiyaan perumahan masih sangat besar mengingat adanya kesenjangan antara permintaan dan pengadaan rumah atau backlog di Indonesia yang mencapai 15 juta unit.
Dia memaparkan penyaluran dana kepada debitur dikhususkan untuk pembiayaan kredit rumah pertama bagi masyarakat berpenghasilan menengah (MBM) dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Adapun SMF menyalurkan pembiayaan Rp500 juta untuk satu unit rumah MBM atau MBR kepada lembaga pembiayaan primer. Namun skala tersebut bakal mengalami peningkatan hingga Rp700-Rp800 juta per unit untuk skala rumah menengah ke bawah. Kenaikan tersebut terjadi seiring dengan melonjaknya harga tanah.