Bisnis.com, Semarang - Pelaku jasa pengiriman pos dan logistik Jawa Tengah mendesak PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Achmad Yani Semarang merehabilitasi gudang sebagai dampak kenaikan tarif pergudangan (warehouse) 20% sejak Januari 2015.
Kepala Cabang PT Jalur Nugraga Ekakuris (JNE) Cabang Semarang Murah Lestari mengatakan kenaikan biaya pergudangan berdampak pada membengkaknya operational cost sekitar 1%.
Menurutnya, kenaikan biaya operasional dapat mengurangi laba perusahaan jasa pengiriman pos dan logistik.
“Kami mendesak adanya perbaikan layanan, terutama fisik gudang mohon diperlebar,” papar Lestari kepada Bisnis.com, Senin (19/1/2015).
Sejauh ini, katanya, penaikan biaya warehouse yang terjadi hampir setiap tahun tidak diimbangi dengan layanan fasilitas dari pihak bandara. Hal itu, kata dia, menyebabkan jasa bisnis ini makin lama kian tertekan.
Apalagi, saat ini berkembang bisnis jasa layanan pengiriman barang yang menawarkan tarif lebih murah atau persaingan harga yang tidak kompetitif.
Lestari menyebutkan biaya pergudangan pada 2014 yang semula Rp573 per kilogram, kini per 1 Januari 2015 naik menjadi Rp688 per kg atau tahun ini naik sekitar 20%.
Nilai kenaikan biaya sekitar Rp100/kg memengaruhi biaya pengiriman yang jumlahnya mencapai puluhan ton dan mekanisme pelayanan jasa pengiriman barang yang dilakukan lembaganya.
“Dari pihak bandara alasannya ada penyesuaian tarif. Namun perusahaan yang terkena imbasnya,” ujarnya.