Bisnis.com, JAKARTA—PT Pertamina (Persero) menyatakan harga Elpiji 12 kilogram bisa turun lebih besar hingga Rp500 per kilogram atau Rp6.000 per tabung jika revisi dilakukan Februari nanti.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan berdasarkan penghitungan saat ini, Elpiji 12 kilogram hanya bisa turun hingga Rp300 per kilogram.
Jika pemerintah mau menunggu hingga Februari nanti, dia menyatakan penurunan bisa lebih banyak lagi yakni mencapai Rp500 per kilogram atau Rp6.000 per tabung.
“Bisa saja turun harganya lebih besar jika waktu turunnya ditunda, misalnya awal Februari,” katanya kepada Bisnis di Jakarta, Kamis (15/1/2015).
Namun, dia tetap menyerahkan kepada pemerintah akan menurunkan saat ini atau menunggu hingga Februari.
Sebelumnya, Pertamina mengaku hanya bisa menurunkan harga Elpiji tabung biru sebesar Rp300 per kilogram atau Rp3.600 per tabung. Sebab, harga Elpiji 12 kilogram tidak bisa turun banyak karena sebelumnya Pertamina mengalami kerugian dari bisnis Elpiji tabung biru. Pada 2014 lalu, Pertamina menderita kerugian hingga US$340 juta dari bisnis Elpiji 12 kg.
Dia mengaku Pertamina telah memperoleh keuntungan Rp366,75 per kilogram setelah harga dinaikkan Rp1.500 per kilogram mulai 2 Januari lalu. Karena itu, menurutnya, penurunan tidak bisa melampaui Rp300 per kilogram jika dilakukan saat ini.