Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit Berkurang, tapi Utang Ditambah Rp30 Triliun Lagi

Pemerintah berencana menambah utang sedikitnya Rp30 triliun meskipun defisit anggaran 2015 menyempit dari rencana awal 2,2% menjadi 1,9% terhadap produk domestik bruto.

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah berencana menambah utang sedikitnya Rp30 triliun meskipun defisit anggaran 2015 menyempit dari rencana awal 2,2% menjadi 1,9% terhadap produk domestik bruto.

 

Dalam revisi APBN 2015 yang diajukan pemerintah kepada DPR, pembiayaan melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) dinaikkan dari Rp431 triliun (bruto) menjadi Rp460 triliun.

 

Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan kenaikan itu untuk menutup kebutuhan penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN senilai Rp48 triliun – naik signifikan dari anggaran dalam APBN induk yang hanya Rp5,1 triliun.

 

“Defisitnya turun, tetapi pembiayaannya bertambah karena di below the line ada tambahan PMN,” katanya, Senin (12/1/2015).

 

Akhir pekan lalu, Presiden Joko Widodo menyampaikan rencananya menyuntik BUMN, khususnya  yang bergerak di bidang infrastruktur, melalui PMN senilai Rp48 triliun, saat berkunjung ke beberapa perusahaan pelat merah di Surabaya.

 

Beberapa BUMN yang berpeluang memperoleh suntikan dana itu, a.l. PT Angkasa Pura, PT Pelindo, dan PT KAI.

 

Tak hanya melalui SBN, pemerintah akan menarik utang lebih besar dari pinjaman luar negeri. Dalam APBN 2015, pinjaman luar negeri direncanakan Rp47 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper