Bisnis.com, JAKARTA—Pebisnis menginginkan pemerintah membentuk lembaga khusus untuk memfasilitasi distribusi bahan baku bagi usaha kecil menengah.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyarakan lembaga khusus yang ditunjuk adalah koperasi. Mekanisme ini diharapkan dapat mempermudah industri kecil menengah (IKM) mendapatkan suplai bahan baku yang murah.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang UKM dan Koperasi Erwin Aksa menyampaikan hal tersebut kepada Menteri Perindustrian Saleh Husin dan Dirjen IKM Kemenperin Euis Saedah di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Kamis (8/1/2015).
“Bahan baku murah untuk IKM terutama untuk beberapa item besar seperti baja scrab, terigu, gula, dan kedelai,” tuturnya.
Selama ini pebisnis IKM membeli bahan baku dari pasar ritel sehingga harganya lebih mahal. Sementara pengusaha skala besar mendapatkan perlakuan khusus dalam suplai bahan baku. Oleh karena itu Kadin menyarankan pasokan bahan baku IKM diorganisir melalui lembaga tertentu seperti koperasi.
Lembaga tersebut diberikan modal tertentu dan ditugasi untuk mendistribusikan bahan baku langsung ke IKM. Ditanya lebih detil terkait skema suplai yang diinginkan, Erwin mengatakan, ini butuh pembahasan lebih mendalam antara pelaku usaha dengan Ditjen IKM Kemenperin.
“Kami berharap UKM mendapatkan kesempatan yang sama. Normalnya [IKM mengejar pertumbuhan] 10% per tahun,” ujar Erwin.
Selain didistribusikan melalui koperasi juga perlu dibuat depo atau gudang penyimpanan khusus. Sebagai contoh, tak jarang IKM produsen minuman ringan memperoleh gula dari pedagang ritel. Oleh karena itu harga yang dikenakan adalah harga gula konsumsi bukan industri.