Kabar24.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan CEO AirAsia Tony Fernandes berbalas peryataan di media terkait dengan izin rute penerbangan AirAsia Indonesia Surabaya—Singapura QZ8501.
Menteri Jonan pada Selasa (6/12) menyatakan bahwa Tony Fernandes telah mengakui AirAsia bersalah dalam melaksanakan rute penerbangan yang tidak sesuai dari izin Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub.
Sehari kemudian, Rabu (7/12), giliran Tony Fernandes mengklarifikasi pernyataan Jonan di media massa tentang pengakuan bersalah dirinya tersebut
Tony Fernandes berpendapat AirAsia Indonesia memiliki hak melakukan penerbangan rute Surabaya-Singapura karena sesuai dengan slot jadwal penerbangan dan sudah mendapat persetujuan dari otoritas penerbangan Indonesia dan Singapura.
Jonan dan Fernandes agaknya juga akan berbeda pandangan mengenai penerbangan biaya murah di industri maskapai. Menteri Jonan berniat menaikkan batas bawah low cost carrier, sementara Fernandes termasuk pemain utama dunia di bisnis LCC.
Berikut ini pernyataan Menteri Jonan dan CEO AirAsia Tony Fernandes seperti dilansir Antara terkait dengan izin rute penerbangan AirAsia Surabaya—Singapura:
KETERANGAN MENTERI JONAN
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan bahwa CEO AirAsia Tony Fernandes sudah mengakui bahwa pihaknya bersalah dalam melaksanakan rute penerbangan yang tidak sesuai dari izin Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub.
"Dia (Tony) mengaku kalau dia salah kok, tidak ada izin rute," kata Jonan saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa.
Jonan mengaku komunikasi tersebut dilakukan secara pribadi melalui surat elektronik dengan pemilik saham terbesar AirAsia Indonesia tersebut.
Dia juga menyampaikan bahwa Tony siap menanggung konsekuensinya apabila terbukti bersalah menjalankan rute yang tidak sesuai izin. "Kalau tidak dibekukan sementara (suspend) ya dicabut izinnya, nanti tunggu pengumuman setelah investigasi."
Kemenhub sedang melakukan audit terkait kelalaian pelaksanaan rute AirAsia dan akan diumumkan pada Jumat, pekan ini. Kemenhub juga menggandeng Badan Reserse Kriminal Mabes Polri dalam menginvestigasi terkait kelalaian rute tersebut.
BANTAHAN TONY FERNANDES:
CEO AirAsia, Tony Fernandes, berpendapat AirAsia Indonesia memiliki hak melakukan penerbangan rute Surabaya-Singapura karena sesuai dengan slot jadwal penerbangan dan sudah mendapat persetujuan dari otoritas penerbangan Indonesia dan Singapura.
"Kami sebelumnya telah menggunakan rute Surabaya-Singapura dan memiliki hak untuk terbang di rute tersebut sebanyak tujuh kali dalam seminggu," kata Fernandez, dalam keterangan tertulisnya, yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dia menyampaikan hal itu sebagai klarifikasi atas kesimpulan yang disampaikan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, lewat email. Dalam kesimpulan itu, Jonan menyampaikan, Fernandes dalam kapasitasnya sebagai CEO AirAsia mengaku salah lantaran tidak ada izin rute.
Dalam klarifikasi tertulis itu, Fernandez menyatakan, pihaknya telah mengantongi persetujuan dan slot waktu penerbangan Surabaya-Singapura, baik itu dari otoritas penerbangan di Indonesia dan Singapura.
"Apa yang terjadi hanyalah masalah administrasi. Langkah Kementerian Perhubungan sangat bagus dalam mengevaluasi koordinasi antara bandara dan koordinator slot agar kejadian ini tidak berulang."
Oleh karena itu, pihaknya merekomendasikan sistem komputerisasi yang komprehensif dan integratif di dalam otoritas penerbangan di Indonesia, seperti yang dimiliki di Singapura. Sistem teknologi informasi otoritas penerbangan nasional menjadi pokok yang penting dalam hal ini.
Sebelumnya, dalam keterangan resmi Otoritas Penerbangan Sipil Singapura atau Civil Aviation Authority of Singapore (CAAS), penerbangan AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura pada Minggu (28/14) adalah legal. Hal itu dijelaskan CAAS dalam situs resminya, www.caas.gov.sg. (Bisnis.com)