Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Sofyan Djalil: Agak Berat Jika Merpati Dihidupkan Kembali

Menko Perekonomian Sofyan Djalil menilai lebih baik tak menghidupkan kembali PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) yang terlilit utang menggunung.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Menko Perekonomian Sofyan Djalil menilai lebih baik tak menghidupkan kembali PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) ‎yang tengah terlilit utang menggunung.

"Kalau menurut saya harus diselesaikan secara tuntas, karena sekarang agak berat kalau Merpati dihidupkan kembali," ungkap Sofyan sebelum rapat koordinasi dengan sejumlah Menteri di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (6/1/2015) petang.

Dia menuturkan Merpati akan sangat sulit bersaing mengingat kompetisi yang luar biasa ketat di antara maskapai, baik dengan maskapai dalam negeri maupun asing.

Meski begitu, Sofyan belum bisa mengatakan langkah lanjutan apa yang akan diam‎bil oleh pemerintah dan menunggu usulan dari Menteri BUMN.

Saat ini Merpati memiliki tanggungan utang hingga Rp9,7 triliun dan tunggakan pembayaran gaji karyawan Rp1 triliun. ‎

Di ujung masa jabatan, Menteri BUMN sebelumnya Dahlan Iskan‎ mengutarakan pihaknya telah mendapatkan setidaknya 3 perusahaan yang berminat dan serius untuk mengidupkan kembali Merpati.

Namun, pemerintah mengatakan hal ini masih dikaji.‎ Sementara itu, pemerintah memastikan kewajiban pembayaran gaji karyawan Merpati menjadi tanggung jawab korporasi.‎

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper