Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyiapkan dana sebanyak Rp250 miliar untuk subsidi bunga dalam pengembangan investasi sejumlah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di berbagai daerah di Tanah Air pada 2015.
Kepala Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tamin M. Zakaria Amin menyebutkan pemerintah memberikan subsidi bunga maksimal lima persen untuk pinjaman yang ditarik sejumlah PDAM.
Pinjaman itu, ujar Tamin, biasanya digunakan untuk investasi peningkatan kapasitas air bersih yang dipasok sesuai dengan skema restrukturisasi PDAM. "Akhir tahun ini ada lima PDAM yang memanfaatkan skema subsidi bunga dengan total investasi Rp951 miliar," kata Kepala BPPSPAM dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa (30/12/2014).
Ia memaparkan skema subsidi bunga juga akan digunakan oleh 11 PDAM untuk pengembangan investasi peningkatan pasokan air bersih. Rencananya, 11 PDAM itu akan melakukan pengembangan investasi dengan total dana mencapai Rp2,9 triliun. Sementara pada 2013, Pemerintah menyetujui investasi lima PDAM dengan nilai Rp583 miliar.
Dengan demikian, sepanjang 2013 hingga 2015 ada 21 PDAM yang melakukan investasi pengembangan penyediaan air bersih dengan total investasi sebesar Rp4,43 triliun.
Dengan subsidi bunga 5% yang ditanggung pemerintah, maka nilai subsidi bunga yang harus dikeluarkan sekitar Rp220 miliar. "Alokasi dana untuk subsidi bunga saya tidak hafal, pokoknya pemerintah membantu membayar bunga maksimal lima persen dari tingkat bunga yang ditetapkan PDAM," ujar Tamin.
Ia mencontohkan bila satu PDAM menarik pinjaman dengan tingkat bunga 12% maka PDAM yang bersangkutan membayar bunga sesuai dengan BI rate saat ini, yakni 7,75%. Sisa bunga lainnya yang 4,25% ditanggung pemerintah.
Tamin mengatakan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir terus mendorong PDAM untuk melakukan restrukturisasi pentarifan guna meningkatkan kinerja PDAM.