Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wacana Penerapan L/C Ekspor, Gaeki Nilai Kurang Tepat, Ini Alasannya

Rencana pemerintah untuk menerapkan L/C ekspor dinilai kurang tepat untuk komoditas primer yang berbasis produksi pertanian rakyat.
Biji Kopi/Jibi
Biji Kopi/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pemerintah untuk menerapkan L/C ekspor dinilai kurang tepat untuk komoditas primer yang berbasis produksi pertanian rakyat.

Sebaliknya, monitoring oleh Bank Indonesia melalui mekanisme pelaporan ekspor barang (PEB) dinilai sudah bagus dan bisa diperketat guna menghindari dugaan kebocoran devisa ekspor.

"Pengawasan oleh BI melalui mekanisme PEB sudah bagus. Sebaliknya, penerapan L/C ekspor akan menimbulkan konsekuensi, yakni justru tidak efisien," ujar Ketua Umum Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (Gaeki) Hutama Sugandi.

Dia menjelaskan mekanisme PEB Bank Indonesia selama ini sudah mensyaratkan pencantuman nama eksportir, nama importir, pelaporan penyerahan barang, serta nilai ekspor.

Menurut Hutama, ide dari penerapan L/C ekspor yang dilontarkan oleh Wapres Jusuf Kalla bertujuan baik, yakni mencegah kebocoran atau mengawasi devisa hasil ekspor.

Hal itu, sambungnya, agar tidak terjadi praktik transfer pricing sehingga hasil devisa ekspor tidak utuh, serta kemungkinan dana tersimpan beberapa saat di bank luar negeri.

Dia menjelaskan penerapan L/C bisa saja dilakukan jika melakukan ekspor ke sejumlah pasar baru serta menjadi hubungan dagang dengan importir baru.

"Padahal, impor sudah nyaman dan sudah kenal. Kami selama ini menggunakan telegraphic remittance atau TT dan itu sudah berlangsung dengan baik," ujar Hutama.

Dia menjelaskan jika L/C diterapkan untuk komoditas kopi justru akan berdampak terhadap petani. Jika dana hasil ekspor dari eksportir lama, tentu akan mempengaruhi volume pembelian di tingkat petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper