Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Ikan Hias Tidak Dioptimalkan, Ini Kendalanya

Pemerintah menyayangkan potensi ikan hias belum dioptimalkan sehingga sebagai Negara Maritim Indonesia kalah dengan Singapura dan Spanyol.
Ikan hias/Antara
Ikan hias/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyayangkan potensi ikan hias belum dioptimalkan sehingga sebagai Negara Maritim Indonesia kalah dengan Singapura dan Spanyol.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo menyebutkan potensi ikan hias dalam negeri sebesar 1,5 miliar dolar AS.

Indroyono seusai peresmian 20 pelabuhan dan 10 bandara delapan pelabuhan di Kementerian Perhubungan, Jumat (19/12) mengungkapkan potensi tersebut belum dioptimalkan dan kalah dengan Singapura dan Spanyol.

"Potensi itu sangat besar, tapi sayang sekali hanya dimanfaatkan sedikit sekali," katanya.

Dia mendorong seluruh pemegang kepentingan untuk mendukung dalam pengembangan ikan hias, sehingga bisa memiliki daya saing untuk diekspor.

Pasalnya, lanjut dia, terdapat ketentuan bahwa untuk mengekspor harus menggunakan maskapai tertentu, seperti Garuda Indonesia yang ongkosnya lebih tinggi dari maskapai lain.

Oleh karena itu, dia meminta kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk menuntaskan persoalan tersebut.

Selain itu, dia juga meminta kepada seluruh kementerian untuk memelihara ikan hias untuk dipajang di gedung-gedung kementerian.

Indroyono juga akan meminta Menteri Pariwisata Arif Yahya untuk membuat aturan agar hotel-hotel memajang ikan hias dalam akuarium, kolam ikan atau lainnya.

Dengan demikian, lanjut dia, pembudidaya ikan hias baik ikan air tawar maupun ikan air laut bisa berkembang dan bisnis ikan hias semakin menggairahkan.

"Seperti bunga-bunga ini, dengan kita memajang bunga-bunga, pengusaha bunga 'kan hidup, sama seperti pembudidaya ikan hias," katanya.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, ekspor ikan hias naik 26 persen, di manakinerja ekspor ikan hias mencatatkan grafik dari tahun 1996-2013 mencapai 62,46 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper