Bisnis.com, JAKARTA—Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan terdongkrak jika setoran BUMN dikurangi.
Ekonom menilai rencana penurunan target penerimaan dividen BUMN merupakan langkah positif yang malah bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Direktur Eksekutif Mandiri Institute Destry Damayanti berpendapat, penurunan porsi setoran dividen mendorong modal perusahaan milik negara, terutama bidang infrastruktur, jadi semakin kuat.
Dengan begitu, kapasitas perusahaan untuk mencari pendanaan dan berekspansi semakin besar, baik melalui penambahan utang maupun kerja sama dengan pihak lain.
“Kalau setoran dividen ke pemerintah berkurang, return earning BUMN akan semakin besar, modalnya kuat sehingga kapasitas raising fund juga otomatis tinggi,”katanya, Minggu(14/12/2014).
Selama ini, penyetoran dividen BUMN yang cukup tinggi kepada pemerintah bisa menyebabkan perusahaan sulit berekspansi dengan leluasa.
Hal itu pula menjadi salah satu penyebab daya saing BUMN tidak sebaik perusahaan milik negara lain.
Menurut Destry, investasi melalui ekspansi BUMN bisa menciptakan efek berlapis (multiplier effect) terhadap pertumbuhan ekonomi ketimbang langsung dari penerimaan dividen BUMN itu sendiri.
Intinya, perkembangan kinerja perusahaan BUMN bisa lebih mendorong pembangunan ekonomi jangka panjang dibanding sumber dana langsung yang disetorkan dari kantung perusahaan.
“Lucunya, dividen BUMN misalnya 100, tidak berarti ada tambahan ekonomi 100. Kalau melalui investasinya bisa multiplier sampai lima kali lipat,” tuturnya.