Bisnis.com, JAKARTA--Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. siap menghadapi gempuran maskapai asing setelah perombakan direksi.
Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo mengatakan potensi geografis dan penduduk yang dimiliki Indonesia dipastikan akan membuat perusahaan penerbangan asing akan menyerbu Tanah Air.
Dia berharap kepemimpinannya ke depan, dapat membuat emiten berkode saham GIAA itu mampu menahan gempuran maskapai asing. Bahkan, GIAA dapat bertahan dari perebutan pasar di dalam negeri.
"Itu adalah ancaman-ancaman nyata yang langsung masuk ke Garuda Grup," ungkapnya, Jumat (12/12/2014).
Dia mengatakan, ke depan, Garuda akan tetap berkonsentrasi pada bisnis model full services. Tetapi, manajemen baru Garuda akan membangun grup lebih kokoh terutama pada bisnis penerbangan.
Garuda Indonesia, Citilink, dan Garuda Explore, nantinya akan dikembangkan dan saling mendukung satu sama lain baik dari sisi operasional, maupun strategi perusahaan sebagai grup holding.
Dia menyontohkan, Citilink akan benar-benar fokus untuk memperkuat pada segmen penerbangan berbiaya murah (low cost carrier/LCC). Pasalnya, Citilink akan ditugaskan untuk menggarap pangsa pasar menengah ke bawah dengan lebih maksimal.
"Kemudian Garuda sendiri tetap sebagai full services. Jadi tetap punya full strateginya adalah domestik, regional dan internasional," paparnya.
Kendati demikian, Arif menegaskan akan membangun Garuda sebagai group holding agar daya saing perusahaan kian meningkat. Langkahnya dengan berkonsentrasi terhadap penguatan struktur biaya yang paling efisien.