Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GARUDA INDONESIA: Dirut Baru Bakal Tambah Kursi Kelas Ekonomi

Manajemen baru PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. akan menambah jumlah kursi kelas ekonomi dan mengurangi kelas bisnis di pesawat maskapai penerbangan pelat merah tersebut.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Manajemen baru PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. akan menambah jumlah kursi kelas ekonomi dan mengurangi kelas bisnis di pesawat maskapai penerbangan pelat merah tersebut.

Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo mengatakan akan mengurangi biaya-biaya terutama dengan cara memotong absolute cost, yakni menurunkan biaya operasional pesawat. Bila biaya penggunaan pesawat diturunkan, tentu harus menurunkan biaya unit.

"Kami sedang mempertimbangkan penataan ulang kursi kelas bisnis dan kelas ekonomi," ungkapnya di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (12/12/2014).

Menurut dia, tingkat keterisian kursi kelas bisnis rerata hanya separuh dari total ketersediaan. Manajemen akan mencoba menambah jumlah kursi kelas ekonomi sehingga biaya per unit akan turun.

Itu artinya, jumlah penumpang akan lebih banyak sehingga biaya per unit kursi akan turun dan berakibat pada biaya per unit pesawat dapat ditekan.

Penurunan biaya per unit tersebut diperkirakan dapat memberikan peluang bagi Garuda untuk bertahan dari gempuran maskapai penerbangan pesaingnya.

"Biaya murah kok, artinya kami bisa bertahan dari pesaing," paparnya.

Penambahan kursi kelas ekonomi, sambungnya, telah dipertimbangkan sebelum Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno mengeluarkan larangan penggunaan kelas bisnis bagi direksi BUMN.

Dari data yang dimiliki manajemen Garuda selama 2-3 tahun terakhir, keterisian kursi kelas bisnis hanya mencapai 40% dari total kursi yang tersedia.

Jika dilakukan pemangkasan, katanya, Garuda dapat menambah sekitar 50 kursi kelas ekonomi. Dengan begitu, harga tiket Garuda juga akan semakin murah dan mampu bersaing dengan kompetitor.

Frekuensi penerbangan domestik dan internasional tercatat meningkat 15,4% dari 143.499 penerbangan pada triwulan III/2013 menjadi 165.642 pada triwulan III/2014.

Kapasitas produksi (availability seat kilometer/ASK) meningkat sebesar 15,8% dari 31,86 miliar pada kuartal III/2013 menjadi 36,9 miliar pada kuartal III/2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sukirno
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper