Bisnis.com, JAKARTA— Pertumbuhan produksi industri China pada November 2014 berada di bawah perkiraan analis, menyusul pembekuan operasional sejumlah pabrik dan pelambatan kinerja industri manufaktur.
Badan Statistik Nasional China mencatat produksi pabrik bulan lalu hanya naik 7,2% secara year-on-year, sedangkan perkiraan para analis sebelumnya mencapai 7,5%. Laju tersebut juga merupakan yang paling lambat dalam tiga bulan terakhir.
Dari data yang sama juga dicantumkan bahwa investasi di aset tetap seperti mesin menguat 15,8% sepanjang Januari-November 2014, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, dan penjualan ritel naik 11,7% bulan lalu.
Pemerintah China memerintahkan sejumlah pabrik di Beijing dan provinsi sekitarnya untuk menghentikan operasional selama penyelenggaraan APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) Forum pada awal November 2014 untuk mengurangi tingkat polusi.
Bank sentral China juga memotong suku bunga acuan bulan lalu karena perekonomian terbebani oleh anjloknya kinerja sektor properti.
Wang Tao, Chief China Economist UBS Group AG, mengatakan data ekonomi China pada November kemungkinan besar terpengaruh oleh pembekuan produksi selama penyelenggaraan forum APEC pada bulan tersebut.
“Namun, tren yang mendasari [kinerja ekonomi] sebenarnya memang cenderung lemah,” jelasnya seperti dikutip Bloomberg, Jumat (12/12/2014).