Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SWASEMBADA PANGAN: Sumbar Tak Sanggup Lagi Cetak Sawah Baru

Pemprov Sumatra Barat menyatakan sudah bisa melakukan perluasan (ekstensifikasi) lahan pertanian atau cetak sawah baru.
Petani sedang panen gabah/Antara
Petani sedang panen gabah/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov Sumatra Barat menyatakan sudah bisa melakukan perluasan (ekstensifikasi) lahan pertanian atau cetak sawah baru.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan selama ini sudah pernah melakukan cetak sawah baru di Solok dan Darmasraya. Namun, saat ini, lanjutnya, sudah bisa lagi dilakukan cetak sawah baru di Sumbar.

"Walau cetak sawah, dengan dukungan APBN telah sukses di Solok dan Darmasraya. Tanah sudah tidak ada lagi, di Agam, Tanah Datar juga sudah tidak ada tanah," ujarnya saat menerima kunjungan Menteri Pertanian, Kamis (11/12/2014).

Irwan menjelaskan 60% lahan di Sumbar untuk lahan pertanian. Dari sisi kebijakan, lanjutnya, Pemprov mengalokasikan 7% dari APBD untuk sektor pertanian pada tahun ini.

Menurutnya, dengan tidak tersedianya lahan untuk cetak sawah baru, maka cara untuk menaikkan produksi padi dengan intensifikasi.

Dia mencontohkan intensifikasi itu dilakukan melalui penyuluh pertanian. "Dengan dibantu penyuluh, produktivitas padi yang tadinya 5 ton per hektare bisa naik jadi 6 ton [per ha]."

Namun, lanjutnya, Sumbar masih kekurangan tenaga penyuluh pertanian.

Selain penyuluhan, katanya, ketersediaan benih dan pupuk juga bisa meningkatkan produksi. "Ketika butuh [pupuk dan benih] tidak ada."

Dia berharap ada perbaikan tata niaga pupuk dan benih dari pemerintah pusat, sebab persoalan itu di luar kemampuan pemprov.

Hal lain untuk meningkatkan produksi padi, katanya, dengan memperbaiki irigasi. "Di Sumbar gempa, 2007, 2009, 2010 memporak-porandakan irigasi kita, termasuk faktor pemeliharaan. Dengan tidak terairi air, maka hanya tadah hujan."

Menurutnya, luas irigasi yang menjadi tanggung jawab provinsi hanya 65.000 ha, tanggung jawab pusat 108.000 ha, dan tanggung jawab kabupaten dan kota 208.000 ha.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper