Bisnis.com,SEMARANG - Molornya proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 2x1.000 megawatt di Kabupaten Batang berpengaruh terhadap penurunan okupansi Hotel Dafam Pekalongan.
Public Relation Hotel Dafam Pekalongan Exy Mulyana F memaparkan ketidakpastian pembangunan PLTU Batang memengaruhi kunjungan tamu ke hotel.
Menurutnya, kontribusi pembangunan PLTU Batang menyumbang sekitar 40% terhadap tamu hotel di Hotel Dafam Pekalongan."Sekarang kami belum tahu apakah proyek PLTU dilanjutkan atau tidak. Pengaruhnya cukup besar," papar Exy dalam media visit ke Kantor Perwakilan Bisnis Indonesia di Semarang, Senin (8/12/2014).
Dia memaparkan saat ini pihak investor PLTU dari Jepang telah menjalin kerjasama dengan Hotel Dafam untuk booking kamar khusus sebanyak 13 unit dari total 86 unit.
Menurutnya, pemesanan kamar mulai terlihat meningkat saat rencana awal proyek pembangunan daya setrum terbesar di Asia Tenggara.
"Dengan molornya pembangunan PLTU, tingkat okupansi menurun," paparnya.
Dampak penurunan akan bertambah, kata dia, dengan adanya kebijakan pemerintah pusat soal larangan instansi pelat merah menggelar rapat di hotel.Menurut Exy, market Hotel Dafam selama ini didominasi instansi pemerintah sebanyak 50%, swasta 30% dan MICE 20%.
"Sekarang kami murni mengandalkan sektor swasta. Semoga saja ada perubahan kebijakan dari pemerintah," ujarnya.