Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Sektor Nonmigas Tak Kunjung Sentuh 5%

Gejolak harga sejumlah komponen produksi berhasil menahan laju pertumbuhan industri pengolahan nonmigas di level 4,99% pada Januari - September tahun ini.n
Kopi Arabika, salah satu komoditas ekspor nonmigas andalan./Antara
Kopi Arabika, salah satu komoditas ekspor nonmigas andalan./Antara

Bisnis.com, CILEGON—Gejolak harga sejumlah komponen produksi berhasil menahan laju pertumbuhan industri pengolahan nonmigas di level 4,99% pada Januari - September tahun ini.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan pertumbuhan industri nonmigas pada triwulan III/2014 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi. "Ekonomi Indonesia tumbuh mencapai 5,01%," ucapnya di Cilegon, Banten, Selasa (2/12/2014).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) diketahui pertumbuhan pada triwulan ketiga tahun ini juga lebih kecil dibandingan dengan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 5,55%.

Adapun beberapa hal yang meredam geliat bisnis a.l. depresiasi rupiah terhadap dolar AS, kenaikan tarif dasar listrik, pemilu, kenaikan upah minimum buruh, dan lonjakan harga bensin bersubsidi.

Dirjen Basis Industri Manufaktur Kemenperin Harjanto berpendapat akumulasi pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sepanjang tahun ini kemungkinan di level 5,5% saja.

Prognosis ini bahkan menciut ketimbang realisasi tahun lalu yang mencapai 6,10%.

"Pertumbuhan melemah karena tahun ini banyak efek psikologis seperti dari kenaikan TDL dan adanya pemilu," tuturnya 

Perlambatan pertumbuhan selama Januari - September sukar dikebut pada triwulan IV/2014. Geliat bisnis selama Oktober - Desember tak lebih baik karena tren permintaan pasar domestik pada akhir tahun lazimnya melambat.

Hal ini diperparah pelemahan daya beli masyarakat akibat lonjakan harga bensin bersubsidi.

Tidak hanya pertumbuhan Januari - September yang menciut ketimbang tahun lalu, realisasi khusus pada triwulan ketiga juga demikian.

Selama Juli - September tahun ini sektor pengolahan nonmigas hanya tumbuh 5,01%, padahal periode yang sama tahun lalu mencapai 5,63%.

Perlambatan pertumbuhan pada akhirnya turut memengaruhi sumbangsih PDB industri pengolahan nonmigas terhadap PDB nasional.

Harjanto menilai peran sektor ini terhadap PDB nasional sepanjang 2014 kemungkinan stagnan di level 20,76% seperti tahun lalu.

Realisasi PDB nonmigas Rp539,2 triliun setara 20,58% PDB nasional pada triwulan III/2014.

"[Di samping gejolak domestik] secara global juga ada kontraksi, sehingga pasar ekspor kita melemah dan banyak barang-barang impor yang masuk. Triwulan keempat ini slowdown banget karena BBM subsidi naik," ucap Harjanto.

Dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) 2015 - 2035 Kemenperin mematok sektor nonmigas tahun depan lompat sejauh 6,8% dengan kontribusi terhadap PDB nasional 21,2%.

Harjanto menyatakan Perindustrian tetap setia kepada target ini meskipun sukar dijangkau.

"Target pertumbuhan harus diset di level teratas terus, ini akan pengaruhi investor asing. Kalau pemerintah saja tampak pesimis, apa kabar dunia usaha," ucap dia.

Apabila masalah jaminan ketersediaan energi dapat teratasi dan ini bisa disajikan dalam harga yang kompetitif, Kemenperin yakin pertumbuhan 6,8% bukan hal mustahil.

Saat ini RI masih dalam fase bertumpu kepada aliran investasi baru untuk menggenjot kinerja industri.

Pada tahun ini ditargetkan tertanam kapital segar senilai Rp210 triliun, sedangkan tahun depan Rp270 triliun.

Realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada triwulan ketiga tahun ini tercatat Rp18,65 triliun, sedangkan penanaman modal asing (PMA) US$3,43 miliar.

"Saya masih optimistis masuknya investasi yang akan dorong pertumbuhan industri. Pada tahun depan kuncinya dari sini dulu bukan dari permintaan pasar," ucap Harjanto. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper