Bisnis.com, JAKARTA - Masih jauhnya realisasi penerimaan pajak dari target APBNP 2014 membuat otoritas fiskal akan segera mengadakan rapat pimpinan dengan seluruh kantor wilayah (kanwil) untuk menagih janji target terbaru.
Wakil Menteri Keuangan yang juga menjabat sebagai Plt. Dirjen Pajak pada 1 Desember 2014 Mardiasmo mengatakan langkah tersebut dilakukan agar shortfall – selisih antara target dan realisasi – tidak terlampau lebar karena tiap-tiap kanwil sebelumnya menjanjikan target terbaru di depan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
“Waktu itu ada pertemuan dengan Menkeu, mereka janjikan target terbaru, kita tagih saja apa sudah mencapai target. Alasan mereka reasonable tidak,” katanya akhir pekan lalu..
Sayangnya, tidak dijelakan lebih rinci berapa persen target-target baru tersebut. Menilik data terbaru Ditjen Pajak, realisasi penerimaan pajak hingga 14 November 2014 – 1,5 bulan sebelum akhir tahun – baru Rp737,6 triliun atau 74,6% dari target APBNP 2014 senilai Rp988,5 triliun.
Pertumbuhan realisasi pnerimaan tersebut melambat dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. Realisasi penerimaan pajak hingga petengahan November tersebut hanya tumbuh 6,89% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara, periode yang sama tahun sebelumnya, pertumbuhan sekitar 10,73%.
Mardiasmo mengatakan tidak menutup kemungkinan langkah langsung turun ke lapangan untuk memonitor dari jarak dekat progres penarikan pajak dari wajib pajak. Mardiasmo mengakui pencapaian target penerimaan pajak sebesar Rp988,5 triliun merupakan hal yang berat. Mantan Kepala BPKP ini tak menampik adanya risiko shortfall penerimaan pajak pada tahun ini.
Menurutnya, selain pajak, pemerintah akan menggenjot peluang penerimaan negara dari PNBP yang lebih pada sumber daya alam, terkait dengan aktivitas perdagangan. Menurutnya, potensi yang bisa digali cukup banyak terutama di sumber mineral dan batu bara.
“Kita lihat royalti, sekarang sedang digalakkan, Kemenkeu, KemenESDM, BPKP, dan KPK,” ujarnya.