Bisnis.com, JAYAPURA - Presdir PT Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto menjelaskan bahwa target produksi biji besi (ore) perusahaannya tahun ini sebesar 220 ton yang bisa menghasilkan 1 juta ons emas dan 2 juta ton tembaga. Sebanyak 60% hasil tambangnya langsung diekspor dalam bentuk mentah, sisanya 40% diproses di smelter Gresik.
Freeport mengklaim sebagai industri tambang tembaga dan emas terbesar di dunia. Hasil tambang dari Papua diekspor dalam bentuk mentah ke Tiongkok, Jepang, Filipina, India, dan Spanyol.
Sementara itu, Senior Vice President Geoservice PT Freeport Indonesia Wahyu Sunyoto menjelaskan bahwa emas sebenarnya bukan komoditas utama dari Freeport di Papua. “Dari material yang ditambang, yang terbesar adalah tembaga, disusul emas dan perak,” katanya kepada rombongan Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang yang melakukan kunjungan kerja di Papua.
PT Freeport menambang 250.000 ton ore material per hari. Saat ini, ia memiliki cadangan tambang sebanyak 2,8 miliar ton yang bisa digali hingga 50 tahun lagi. Artinya, perusahaan milik Amerika Serikat itu terus menggali kekayaan bumi Papua sampai 2064.