Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOTA BATAM Gagas OVOP Jeruk Nipis di Tiban

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, menargetkan program one village one product atau satu desa satu produk jeruk nipis di Tiban Kampung Kecamatan Sekupang bisa terlaksana pada 2015.
OVOP harus dikembangkan melalui koperasi. /Bisnis.com
OVOP harus dikembangkan melalui koperasi. /Bisnis.com

Bisnis.com, BATAM - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, menargetkan program one village one product atau satu desa satu produk jeruk nipis di Tiban Kampung Kecamatan Sekupang bisa terlaksana pada 2015.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pasar, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Batam Pebrialin mengatakan hal itu untuk merangsang perekonomian masyarakat saat pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

"Kami memang akan mengembangkan Tiban Kampung, kalau bisa tahun ini, atau paling lambat awal tahun depan," katanya di Batam, aHAD (16/11/2014).

Saat ini Pemkot Batam masih dalam tahap mempersiapkan koperasi untuk melaksanakan satu desa satu produk (one village one product/ OVOP) jeruk nipis di Tiban Kampung.

Berdasarkan arahan Kementerian Koperasi dan UKM, pelaksanaan OVOP harus dikembangkan melalui koperasi.

"Mulai dari penyediaan bahan baku, pengelolaan hingga pemasaran harus dikelola di bawah koperasi. Bila bahan produksi dihasilkan dari luar maka tidak bisa dikatakan OVOP," katanya.

Bila sudah berjalan, ia berharap hasil kebun jeruk nipis Tiban Kampung dapat diolah menjadi minuman kemasan atau produk unggulan lain.

Selain pengembangan jeruk nipis di Tiban Kampung, Pemkot juga akan memetakan potensi OVOP di kelurahan lain di pesisir kota. Ada beberapa potensi daerah di pesisir yang layak dikembangkan, di antaranya budi daya buah naga dan rumput laut.

Sebelumnya, di Batam, Deputi Pengkajian Sumber Daya KUMK Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring mengatakan pihaknya terbuka dengan semua produk di daerah untuk diunggulkan dalam program tersebut.

"Koordinator utamanya dari dinas di daerah. Mereka melihat potensi yang ada. Kalau membutuhkan pendampingan, kami berikan," kata dia. Kepada desa yang dianggap berpotensi, maka Kementerian akan menyalurkan dana pembinaan kepada koperasi satu desa satu produk itu sebesar Rp100 juta.

Kementerian KUKM menargetkan dapat menumbuhkan 500 satu desa satu produk baru sampai dengan lima tahun ke depan, mulai 2015.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper