Bisnis.com, BOGOR - Aliansi Organis Indonesia meminta pemerintah mendukung konsep Participatory Guarantee Systems (PGS) sebagai upaya peningkatan dan pemasaran produk pertanian organik.
Presiden Aliansi Organis Indonesia (AOI) Wahyudi mengatakan konsep PGS di Indonesia menjadi salah satu sistem menguntungkan elemen pertanian dari mulai petani, pengusaha hingga konsumen produk pertanian organik.
Adapun, Participatory Guarantee Systems merupakan pemberian jaminan dari kelompok tani organik dalam mengelola, produksi dan pemasaran produk pertaniannya secara standar nasional Indonesia (SNI).
"Konsep PGS untuk kelompok tani Indonesia menjadi landasan kuat bagi mereka untuk memproduksi produk organik. Saat ini mereka hanya tergantung pada konsep itu," katanya pada Bisnis usai menghadiri acara Bogor Organic Fair 2014, Jumat (14/11/2014).
Menurutnya, selama ini petani dan kelompok tani di Indonesia kesulitan memeroleh sertifikasi untuk produk pertanian organik. Pasalnya, biaya sertifikasi untuk komoditas pertanian organik dinilai terlalu tinggi.
Dia memaparkan produk pertanian organik cukup berpeluang positif dengan adanya konsep PGS yang bisa memberikan kepercayaan pada kalangan konsumen. Karena, katanya, PGS tersebut dinilai setingkat sesuai standar pemerintah.
"Jadi nanti apabila produk pertanian organik dipajang di super market atau pasar moderen, jangan khawatir, itu sudah terjamin kualitasnya," papar Wahyudi.
Selain itu, pihaknya juga meminta pemerintah untuk mendorong peningkatan pertanian organik yang selama ini didominasi oleh pola pertanian konvensional.
Pemerintah khususnya Kementerian Pertanian cabinet baru diminta pro aktif mengampanyekan tanam komoditas pertanian organik. Pasalnya, selain berdampak pada hasil pertanian sehat, produk organik berpotensi mensejahterakan petani.
"Kita tahu, produk organik bisa tiga kali lipat lebih mahal dibanding produk pertanian biasa. Otomatis hal itu memberikan value added pada petani," paparnya.