Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan siap efisiensi jika pemerintah pusat memotong anggaran, khususnya keperluan promosi produk kreatif buatan Indonesia.
"Pameran produk Indonesia ke luar negeri memang seharusnya satu pintu. Tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Hal ini dilakukan untuk memperkuat citra produk dalam negeri," ujarnya di sela-sela pembukaan Smesco Fashion, Food, and Packaging Expo di Jakarta, Jumat (14/11).
Namun demikian, dia mengatakan tiap-tiap kementerian tetap perlu menyelenggarakan pameran sendiri untuk keperluan promosi dalam negeri. Menurutnya, pameran di dalam negeri masih sulit digabung karena setiap kementerian memiliki variasi produk yang berbeda.
"Kami akan berkonsolidasi dengan kementerian lain terkait program promosi produk UKM binaan," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan akan menggabungkan semua promosi di sejumlah kementerian menjadi satu badan. Badan khusus tersebut akan mengurusi program promosi masing-masing kementerian, khususnya promosi produk kreatif yang dibuat oleh para pelaku UKM.
Lebih lanjut, Puspayoga menilai produk UKM lokal memiliki potensi berkembang, baik di pasar dalam maupun luar negeri. Salah satu sektor yang memiliki masa depan cerah adalah fesyen busana muslim.
Menurutnya, potensi ini tumbuh lantaran tingginya permintaan busana muslim asal. Indonesia dari pasar luar negeri. Kendati sudah ada beberapa pemain mengekspor busana muslim, Puspayoga menilai saat ini belum ada pebisnis Indonesia yang merajai pasar ekspor.
"Produsen busana muslim harus bisa melihat dan menyesuaikan produk yang mereka buat dengan pasar yang dibidik. Pelaku usaha busana muslim memang banyak, tetapi belum ada yang merajai pasar," imbuhnya.
Puspayoga mengatakan hal ini tak bisa ditunda. Apalagi, tahun depan Indonesia akan memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Pebisnis di sektor industri kreatif harus biss memanfaatkan peluang ini untuk memperluas jangkauan pasar.
Dia menambahkan Desainer juga berperan mengembangkan produk fesyen, yakni menjadi trend setter bagi industri pakaian di nusantara.
Karena itu, desainer dan pebisnis harus menentukan strategi promosi yang efektif, termasuk di dalamnya membantu UKM dalam pengembangan merek lokal.
Menurut data Kementerian Pariwisata, Kontribusi fesyen muslim sekitar 30% dari total kontribusi industri fesyen dan mode. Pertumbuhan fesyen muslim tumbuh mencapai 15% setiap tahun.
Jika sepanjang tahun lalu pakaian muslim menyumbang sekitar Rp54,5 triliun, pada tahun ini berpotensi menyumbang hingga Rp62,5 triliun.
Adapun, sepanjang tahun lalu kontribusi industri fesyen mencapai Rp181,57 triliun atau sekitar 28,3% dari total PDB ekonomi kreatif yang mencapai Rp641,8 triliun.
Promosi & Pameran UKM Sebaiknya Satu Pintu
Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan siap efisiensi jika pemerintah pusat memotong anggaran, khususnya keperluan promosi produk kreatif buatan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Feni Freycinetia Fitriani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
4 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
8 jam yang lalu