Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAL Indonesia Kembangkan Galangan di KTI

BUMN galangan kapal PT PAL Indonesia (Persero) berencana ingin mengembangan galangan di Kawasan Indonesia Timur (KTI) sejalan dengan program poros maritim yang tengah digalakkan pemerintah.

Bisnis.com, SURABAYA - BUMN galangan kapal PT PAL Indonesia (Persero) berencana ingin mengembangan galangan di Kawasan Indonesia Timur (KTI) sejalan dengan program poros maritim yang tengah digalakkan pemerintah.

Direktur Utama PAL Indonesia M. Firmansyah Arifin mengatakan sebagai langkah awal dalam mengembangkan industri galangan di wilayah timur, PAL akan menjalin kerjasama dengan PT Pertamina (Persero), yakni mengoperasikan galangan milik Pertamina di Sorong - Papua.

"Walau belum terencana matang, tapi langkah ini sudah ada dalam benak kami untuk mengembangkan diri ke arah timur.  Di timur belum ada galangan kapal, tapi  Pertamina punya galangan di Sorong, dan kami ingin bekerjasama," jelasnya usai penyerahan Kapal Tanker Pertamina MT Pangerungan, di Surabaya, Rabu (12/11/2014).

Firmansyah mengatakan keberadaan galangan kapal di timur akan menunjang proyek tol laut. Apalagi, kapal-kapal yang berlayar ke arah timur bakal membutuhkan galangan untuk perbaikan maupun perawatan.

"Selama ini, kapal-kapal yang berlayar ke timur harus kembali lagi berlayar ke barat hanya untuk perbaikan ketika terjadi sesuatu. Kalau ada galangan di timur, tidak ada ada masalah walau berlayar terus ke barat, ke timur," imbuhnya.

Dia menambahkan, untuk menumbuhkan industri galangan kapal yang berdaya saing tinggi, pemerintah dinilai perlu membuat regulasi atau insentif berupa pembebasan pajak impor komponen kapal.

Selama ini, pembangunan kapal masih membutuhkan komponen impor yang tidak bisa didapatkan di dalam negeri. Akibatnya, harga kapal buatan dalam negeri belum bisa bersaing dengan kapal-kapal impor.

"Tapi kami sekarang sudah punya daya saing yang kompetitif, kalau dulu memang tidak bisa bersaing," ujarnya.

Selain dikenai bea masuk, galangan kapal juga yang umumnya berdiri di kawasan pelabuhan juga harus membayar sewa lahan di Pelabuhan Indonesia (Pelindo) sehingga menambah biaya operasional.

"Semua galangan kan di area pelabuhan maka galangan harus menyewa. Ini karena ada regulasi. Namun kalau ada harmonisasi, maka beban galangan akan semakin rendah dan bisa mempengaruhi harga jual kapal itu sendiri," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper