Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berpotensi mendapatkan dana investasi untuk 47 proyek pengembangan perusahaan daerah air minum senilai Rp10,8 triliun.
Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPP SPAM), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PERA) Tamin M. Zakaria Amin mengatakan dari 47 proyek pengembangan PDAM yang investasinya ditawarkan kepada investor, 39 proyek diantaranya menggunakan sistem business to business (B to B) dan 8 proyek sisanya menggunakan sistem Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS).
Adapun, dari total 39 proyek dengan mekanisme B to B, dia menjelaskan ada lima proyek yang telah diresmikan oleh pemerintah. Empat proyek baru memasuki tahapan pelaksanaan fisik.
Kemudian, tiga proyek tengah dalam persiapan penandatanganan kerjasama. Tiga proyek lagi sedang dalam proses penandatanganan kerjasama. Selanjutnya, yang sedang dalam proses pengadaan badan usaha ada empat proyek, siap ditawarkan mencapai enam proyek dan ada 17 proyek yang potensial.
"Jadi untuk saat ini tercatat ada 39 proyek, dan lima tahun ke depan ada tambahan 95 proyek. Saat ini, potensi investasinya mencapai Rp6,1 triliun rupiah," kata Tamin, Senin (10/11/2014).
Sementara itu, untuk investasi melalui KPS, potensi investasi yang tercatat di BPPSPAM sudah mencapai Rp4,7 triliun. Dari 8 proyek yang KPS yang ditawarkan, dia menjelaskan baru ada satu proyek yang telah diresmikan yaitu proyek yang bekerjasama dengan PT Aetra Air Tangerang. Dari KPS tersebut didapat kapasitas air minum yang mencapai 900 liter per detik.
Kemudian, ada tiga proyek KPS yang masih dalam proses pengadaan badan usaha. Dua proyek siap ditawarkan dan dua proyek potensial.
"Jadi total ada delapan proyek, dan perkiraan investasi mencapai Rp 4,7 triliun. Tapi angka ini belum termasuk proyek yang masih potensial," ucapnya.
Melihat animo yang cukup tinggi dari para investor dan PDAM, Tamin mengaku optimistis iklim investasi di sektor SPAM ini cukup kondusif dan semakin menjanjikan.