Bisnis.com, JAKARTA -- Penggunaan produk nasional di setiap sektor kini semakin digenjot.
Terkait itu, Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Harjanto mengharapkan lebih banyak produksi dalam negeri diserap pemerintah.
"[Selain investasi] peningkatan pemakaian produksi dalam negeri melalui belanja pemerintah juga [menjadi akselerator] pertumbuhan manufaktur," ucap Harjanto, di Jakarta, Senin (10/11/2014).
Peningkatan penggunaan produksi lokal membantu meningkatkan perputaran bisnis pelaku industri di Tanah Air. Kemenperin menginginkan porsi produk lokal dalam belanja pemerintah mencapai 60% guna memperluas ruang gerak industri.
Peningkatan penyerapan produk lokal tersebut dapat membantu industri mempertahankan omzetnya tatkala pasar ekspor belum pulih seutuhnya. Program ini dinilai Perindustrian sebagai langkah strategis untuk jangka pendek.
Sepanjang tahun ini pertumbuhan manufaktur dinilai berat, untuk mencapai kisaran 6% saja sukar dicapai.
Kemenperin membidik investasi yang masuk pada tahun-tahun mendatang berasal dari sektor yang berbasis sumber daya alam, seperti logam, minerba, dan petrokimia.
"Cuma sekarang harus ada kepastian jaminan bahan baku dan energi, serta kebijakan pusat dan daerah harus disingkronkan," kata Harjanto.
Mengacu kepada Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), pada tahun depan investasi di industri ditargetkan tumbuh mencapai 6,8%.
Untuk mencapai ini akan dikejar invetasi senilai Rp270 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel