Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Investasi Coca Cola US$500 Juta Belum Terkonfirmasi

PT Coca Cola Amatil Indonesia belum bisa memastikan kapan realisasi investasi dari Coca Cola Company yang rencananya mengucurkan dana US$500 juta.
Mengangkat peti Coca Cola/BusinessWeek
Mengangkat peti Coca Cola/BusinessWeek

Bisnis.com, JAKARTA— PT Coca Cola Amatil Indonesia belum bisa memastikan kapan realisasi investasi dari Coca Cola Company yang rencananya mengucurkan dana US$500 juta.

Wilson T.P. Siahaan, Head Of Corporate Affairs PT Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI), mengatakan perusahaan di Indonesia hanyalah anak cabang dari Coca Cola Amatil yang berpusat di Australia, sehingga mengenai kepastian realisasi investasi yang diumumkan pihak Coca Cola Company harus menunggu rapat umum pemegang saham (RUPS) Februari 2015.

“Jelas tahun depan pasti ada investasi yang hadir, tetapi mengenai nilainya belum tahu. Kami belum bisa mengkonfirmasi hal itu [investasi US$500 juta], itu semua menuggu RUPS apakah menguntungkan pemegang saham atau tidak,” katanya, Senin (3/11/2014)

Sebelumnya, Coca Cola Company (CCC), perusahaan minuman ringan berbasis di Atalanta, Amerika Serikat, berencana menyuntik dana PT Coca Cola Amatil melalui perusahaan cabangnya di Indonesia dengan kompensasi 29,4% saham CCAI menjadi milik CCC.

Wilson menerangkan, dengan pengumuman rencana investasi tersebut menunjukkan bahwa industri minuman di Indonesia sedang menjadi primadona. Sehingga memungkinkan banyak investasi baru hadir ataupun pengembangan perusahaan.

CCAI saat ini memiliki sembilan pabrik yang tersebar di Medan, Padang, Lampung Surabaya, Cibitung, Semarang, Cikedok, Bali dan Sumedang. Pabrik yang ada memproduksi berbagai produk, a.l minuman karbonasi, jus, air minum dalam kemasan hingga teh.

“Kita saat ini pangsa pasar terus bertumbuh, untuk semua lininya menyumbangkan angka yang baik. Jelas investasi untuk pengembangan tetap diperlukan, mengingat saat ini konsumen bebas memilih berbagai produk di pasaran, sehingga kami terus bersiap,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper