Bisnis.com, CIREBON - Kalangan perajin rotan di Jawa Barat optimistis pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean 2015 mendatang diprediksi bakal memberikan dampak positif.
Ketua Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) Cirebon Sonny Tanamas mengatakan MEA 2015 bakal berdampak positif jika masyarakat rotan mempersiapkan diri mempertahankan keunggulan untuk agar tetap memiliki daya saing.
Dia menuturkan hal yang perlu disiapkan masyarakat rotan antara lain menguasai akses informasi tentang industri dan pasar meubel dan rotan yang terkini.
"Kemudian perlu memperbanyak keahlian dalam manajemen operasional dan keterampilan disyen," katanya kepada Bisnis.com, Rabu (29/10/2014).
Sonny mengungkapkan adanya pemberlakuan MEA 2015 justru nantinya membuka peluang bagi investor asing menanamkan modalnya di Indonesia khususnya Cirebon pada industri rotan.
"Semakin banyak perusahaan industri rotan maka hasil produksi perajin rotan bakal banyak terserap," ujarnya.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat optimistis ekspor produk rotan akan semakin bergairah saat diberlakukannya MEA.
Ketua Apindo Jabar Dedy Widjaja mengatakan ekspor akan bergairah jika kebijakan hanya boleh mebelnya yang diekpor.
"Kalau masih ada ekspor rotan mentah maka industri rotan akan terpuruk. Oleh karena itu, regulasi soal pelarangan ekspor bahan baku rotan harus tetap diberlakukan," katanya.
Dia mengharapkan pemerintah pun memberikan insentif lebih kepada perajin agar mereka bisa meningkatkan produksi dengan memberikan sentuhan teknologi sehingga mampu bersaing dengan produk impor.
Selain itu, pemerintah harus segera memanfaatkan Pelabuhan Cirebon untuk kegiatan ekspor rotan. Sehingga biaya yang dikeluarkan perajin maupun pengusah tidak besar, karena selama ini harus ke Pelabuhan Tanjung Priok.
"Pemerintah bisa mengaktifkan ekspor rotan melalui Pelabuhan Cirebon, karena untuk melakukan efisiensi biaya yang dikeluarkan perajin," ujarnya. (Adi Ginanjar Maulana/Maman Abdurahman)