Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inilah 8 Tantangan Ekonomi Pemerintahan Jokowi

Mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah menyatakan terdapat delapan tantangan ekonomi dalam pemerintahan Jokowi, di samping pengelolaan aset negara di luar negeri.
Jokowi dan JK seusai dilantik, Senin (20/10/2014)/Reuters
Jokowi dan JK seusai dilantik, Senin (20/10/2014)/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA --Mantan Gubernur Bank Indonesia yang saat ini menjabat Ketua Dewan Pakar Partai Gerindra Burhanuddin Abdullah menyatakan terdapat delapan tantangan ekonomi dalam pemerintahan Jokowi, di samping pengelolaan aset negara di luar negeri.

Burhanuddin mengatakan, masyarakat sudah banyak membaca tulisan terkait kondisi ekonomi Indonesia saat ini.

Menurutnya, kondisi itu cukup berat dan menantang. Awalnya, dia menilai setelah krisis 2008 ada beberapa perbaikan dalam ekonomi dunia, tetapi ada yang meleset.

"Dulu kita berharap China yang naik, tapi malah Amerika lagi," ujarnya dalam diskusi di Wisma Intra Asia, Jakarta, Rabu (22/10/2014).

Selain itu, menurutnya, baru pada 2011 neraca perdagangan Indonesia defisit.

Kondisi itu merupakan yang pertama kali dalam sejarah negara Indonesia. Yang lebih parah, lanjutnya, defisit neraca transaksi berjalan juga terjadi. Hal itu perlu menjadi fokus pemerintahan Jokowi.

"Apalagi pada 2015, negara ini akan membuka keran perdagangan bebas di Asean melalui helatan Masyarakat Ekonomi Asean," ungkapnya.

Dia juga mengungkapkan pemerintah juga perlu memikirkan adanya rakyat Indonesia yang memiliki akun bank asing.

Pasalnya, menurut Burhanuddin, hampir Rp4.000 triliun uang negara disimpan di beberapa bank asing tersebut.

Selain hal itu, dia juga menyatakan delapan tantangan ekonomi pemerintah Jokowi, yaitu:

  1. Perlambatan Ekonomi Dunia
  2. Penurunan harga komoditas
  3. Defisit transaksi berjalan
  4. Kenaikan defisit APBN
  5. Perlambatan PDB Indonesia
  6. Peningkatan ekspektasi inflasi
  7. Risiko pembalikan arus modal
  8. Penambahan utang luar negeri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper