Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REALISASI INVESTASI: Kuartal III, Diprediksi Melambat

Pertumbuhan realisasi investasi pada kuartal III/2014 diperkirakan akan lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal II/2014 sebesar 16% secara year on year seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Gedung BKPM/Bisnis
Gedung BKPM/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Realisasi investasi pada kuartal III/2014 diperkirakan melambat dibandingkan dengan kuartal II/2014 akibat  melambatnya pertumbuhan ekonomi.
 
Kepala Ekonom PT Bank Tabungan Negara Tbk. Prasetyantoko mengatakan secara umum situasi ekonomi belum terlihat membaik. Oleh karena itu, besar kemungkinan realisasi investasi kuartal III/2014 lebih lambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
 
“Kalau lihat siklus, saya kira dimungkinkan perlambatannya lebih tajam karena situasi ekonomi pada 2014 ini lebih buruk dibandingkan dengan 2013 atau 2012. Saya kira realisasi investasi kuartal III/2014 mungkin tumbuh di kisaran 10%-12%,” katanya ketika dihubungi, Rabu (15/10/2014).
 
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pertumbuhan realisasi investasi pada paruh pertama ini tercatat jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya, meskipun secara nilai memang meningkat.
 
Pada kuartal I/2014, realisasi tumbuh 14,62% jauh lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal I/2013 sebesar 32,83%. Begitu juga dengan kuartal II/2014 yang tumbuh 16,43% atau lebih lambat dari kuartal II/2014 sebesar 24%.
 
Senada dengan di atas, ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Lana Sulistyaningsih memperkirakan pertumbuhan realisasi investasi kuartal III/2014 akan lebih lambat. Dia memprediksi pertumbuhan realisasi investasi kuartal III/2014 sekitar 12%.
 
“Hingga pertengahan tahun memang realisasinya sesuai dengan target pemerintah, tetapi untuk kuartal III sepertinya akan lebih lambat karena ada faktor puasa dan hari raya, sehingga banyak kegiatan pemerintah yang di-pending,” tuturnya.
 
Kendati demikian, Lana menilai perlambatan realisasi investasi hanya akan terjadi dalam waktu jangka pendek saja. Dia memperkirakan pertumbuhan realisasi investasi akan mengalami rebound pada kuartal IV/2014.
 
Sedikit berbeda, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Erani Yustika justru memperkirakan pertumbuhan realisasi investasi kuartal III/2014 kurang lebih sama dengan kuartal sebelumnya.
 
“Saya kira pertumbuhan realisasi investasi di kuartal III/2014 masih di sekitar 14%-16%. Tidak ada faktor penekan yang terlalu berat, dan tidak ada faktor pendorong yang terlalu kuat. Jadi saya kira situasinya masih sama,” jelasnya.
 
Sementara itu, ekonom Universitas Gadjah Mada Sri Adianingsih menilai realisasi investasi yang dipublikasikan oleh BKPM tidak mencerminkan keadaan investasi sebenarnya yang ditanamkan di Indonesia.
 
“Data BKPM itu kan hanya di atas kertas saja. Belum tentu, realisasi pengeluaran yang dikeluarkan akan sama seperti data dari BPKM itu. Meski begitu, saya kira investasi pada paruh kedua ini akan meningkat dibandingkan dengan sebelumnya,” tuturnya.
 
Sri beralasan investor sudah memulai melakukan perhitungan besaran investasi yang akan dikucurkan di Indonesia seiring adanya kepastian dari hasil pemilihan umum presiden. Oleh karena itu, dia yakin pertumbuhan investasi ke depan akan kembali gencar.
 
Seperti diketahui, BKPM menargetkan realisasi investasi tahun ini meningkat 15% atau sebesar Rp450 triliun tahun ini. Hingga kuartal II/2014, nilai realisasi investasi mencapai Rp222.8 triliun, atau 50% dari target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper