Bisnis.com, JAKARTA—Pertumbuhan perdagangan sektor jasa di Trade Expo Indonesia (TEI) 2014 tercatat melonjak lebih tinggi ketimbang penjualan dari sektor produk/barang. Transaksi jasa pada perhelatan itu naik 59,48%, sedangkan barang hanya tumbuh 17,64% dari tahun lalu.
Kementerian Perdagangan mencatat total transaksi di bidang jasa pada TEI tahun ini mencapai US$105,09 juta, sedangkan transaksi produk bernilai US$814,31 juta. Adapun, rencana investasi yang tercatat selama pameran bernilai US$500 juta.
Sementara itu, total transasksi yang berhasil dibukukan selama acara perdagangan barang dan jasa terbesar di Indonesia itu adalah US$1,42 miliar, jauh melampaui target yang dibidik Kemendag sejumlah US$800 juta.
Wamen Perdagangan Bayu Krisnamurthi menjelaskan permintaan jasa paling banyak datang dari Jepang, Malaysia, Qatar, Ethiopia, Taiwan, dan Belanda. Negara-negara tersebut lebih mengincar tenaga profesional Indonesia, ketimbang tenaga informal.
“Ini menunjukkan keunggulan kompetitif di sektor jasa. Apalagi memasuki MEA 2015, persaingan jasa semakin ketat. Para pekerja asing akan bebas masuk dan bersaing dengan pekerja lokal,” katanya, Rabu (15/10/2014).
Dia menyebut tenaga kerja yang paling banyak dicari oleh pembeli asing di TEI antara lain dari bidang konstruksi, teknik, agrikultur, perikanan, manufaktur, dan kesehatan. BNP2TKI mencatat jumlah permintaan TKI di TEI tahun ini adalah 11.961 orang dari 19 negara.
Untuk sektor barang, produk yang paling banyak diminati adalag furnitur, makanan olahan, tekstil dan produk tekstil, bahan bangunan, dan kertas serta produk kertas. Pembeli barang terbanyak datang dari Australia, Korea Selatan, India, Kanada, dan Amerika Serikat.
“Rencana investasi yang diminati adalah dari sektor manufaktur, properti, energi, infrastruktur, pertambangan, dan industri makanan. Investornya berasal dari 13 negara, termasuk Taiwan, Aljazair, Korsel, dan Australia,” ungkap Bayu.
Dia menambahkan TEI pada tahun terakhirnya sebagai pejabat tinggi Kemendag kali ini lebih fokus pada peningkatan ekspor jangka panjang, ketimbang transaksi jangka pendek. Untuk itu, Kemendag getol menggelar kegiatan business matching selama pameran berlangsung.
“Selama penyelenggaraan TEI [pada 8-12 Oktober] juga dilakukan beberapa penandatanganan kontrak dagang antara eksportir Indonesia dengan importir negara sahabat, a.l. Australia, Kanada, AS, dan Jerman,” tegasnya.