Bisnis.com, JAKARTA--Indonesia dinilai berpeluang menguasai ekspor Logam Tanah Jarang setelah Tiongkok mengurangi ekspor logam itu.
Kepala Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir (PTBGN) Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Agus Sumaryanto mengatakan Indonesia menjadi daya tarik negara lain untuk berburu Logam Tanah Jarang. Selama ini, 80% kebutuhan bahan Logam Tanah Jarang dipenuhi Tiongkok.
“Dengan pembatasan itu praktis negara yang membutuhkan logam itu mengalihkan perhatiannya kepada Indonesia. Yang lebih membanggakan, ternyata kita punya teknologinya juga untuk memisahkan itu,” katanya, Rabu (15/10/2014).
Dia mengatakan Batan membangun proyek percontohan Logam Tanah Jarang Hidroksida yang akan ditargetkan beroperasi pada 4 Desember 2014. Proyek percontohan Logam Tanah Jarang Hidroksida masih harus terus dikembangkan dan dibuat studi kelayakannya mengingat belum mencapai skala industri karena kapasitasnya baru 50 kilogram per hari.
Proyek Logam Tanah Jarang akan dikembangkan lagi menjadi skala pabrik. Logam Tanah Jarang meliputi 17 unsur kimia, yakni scandium (Sc), ittrium (Y), lanthanum (La), cerium (Ce), dan praseodymium. Kemampuan istimewanya mampu bereaksi dengan unsur-unsur lain untuk menghasilkan sesuatu yang baru yang tidak bisa dihasilkan tanpa reaksi tersebut.